Virus Corona

Kehebatan Obat Avigan dan Klorokuin yang Diyakini Mampu Melawan Corona, Sama dengan Pil Kina

Presiden Joko Widodo mengumumkan pemerintah RI telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19 yakni Avigan dan Klorokuin

Editor: Yulis Banten
Shutterstockm.co
Ilustrasi obat Covid-19 atau Virus Corona 

TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA - Secercah harapan mencuat di saat bangsa Indonesia dan dunia internasional sedang pontang-panting menghadapi virus Corona atau Covid-19.

Jumat (20/3/2020), Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan pemerintah RI telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Ada dua jenis obat yang disiapkan, yaitu Avigan dan Klorokuin.

Pemerintah disebut telah mendatangkan 500.000 butir Avigan, dan tengah memesan 2 juta butir obat tersebut.

Sementara itu, Klorokuin sudah disiapkan sebanyak 3 juta butir.

Kamu Perlu Tahu, Gejala Apa Saja ketika Virus Corona atau Covid-19 Sudah Masuk ke Tubuh Kita

Avigan

Avigan atau Favipiravir adalah obat antivirus dari Jepang yang dikembangkan oleh perusahaan Jepang yaitu Fujifilm Toyama Chemical, dan diproduksi oleh Zheijang Hisun Pharmaceutical.

Pada dasarnya, Avigan dikembangkan untuk mengobati virus influenza.

Bulan lalu, Avigan tersebut diakui sebagai pengobatan eksperimental untuk pasien Covid-19.

Bentuk Virus Corona alias Covid-19 dilihat menggunakan mikroskop
Bentuk Virus Corona alias Covid-19 dilihat menggunakan mikroskop (NIAID-RML vis Bloomberg)

“Obat ini memiliki tingkat keamanan yang terbukti tinggi dan jelas efektif untuk digunakan (melawan virus corona),” tutur Zhang Xinmin dari Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China kepada The Guardian.

Situs Live Science menyebutkan Avigan secara khusus dibuat untuk mengobati virus RNA.
Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 memang memiliki materi genetik utama RNA, bukan DNA.

Obat ini menghentikan replikasi virus dengan melumpuhkan enzim yang disebut RNA Polimerase.

Menurut jurnal Proceedings of Japan Academy, Ser.B, Physical and Biological Science, tertulis bahwa tanpa adanya enzim utuh, virus tidak dapat menggandakan materi genetik secara efisien dalam sel inang.

Fujifilm Toyama Chemical, pabrikan asal Jepang, produsen obat flu Avigan yang diakui efektif atasi virus corona
Fujifilm Toyama Chemical, pabrikan asal Jepang, produsen obat flu Avigan yang diakui efektif atasi virus corona (www.pharmaceutical-technology.com)

Cek Peta Sebaran Virus Corona, Klik di Web Ini, Mulai dari Banten, DKI, hingga Jatim

Uji klinis Avigan Avigan menunjukkan hasil positif dalam uji klinis yang melibatkan 340 orang di Wuhan dan Shenzhen.

Empat hari usai diberikan obat tersebut, para pasien Covid-19 dites kembali dan menunjukkan hasil negatif.

Meski begitu, setengah pasien yang dites menunjukkan hasil negatif lebih awal, dan setengahnya lagi lebih dari empat hari.

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapat obat Avigan.
Ahli melihat bahwa pasien baru dinyatakan negatif dalam kurun waktu 11 hari pasca-tertular.

Kondisi paru-paru yang ditunjukkan oleh sinar-X memperlihatkan adanya perbedaan besar antara pasien Covid-19 yang mengonsumsi Avigan dengan mereka yang tidak.

Virus Corona alias Covid-19 Begitu Menakutkan, Seperti Ini Penampakannya: Ada Mahkota & Berduri

Pada pasien yang mengonsumsi obat Avigan, tampak kondisi paru meningkat 91 persen.

Sedangkan yang tidak mengonsumsi obat Avigan, kualitas paru meningkat hanya 62 persen.
Sementara itu, dalam uji coba di Wuhan, Avigan tampak memperpendek durasi demam pasien.

Dari rata-rata 4,2 hari menjadi 2,5 hari.

Ilustrasi penderita Virus Corona sedang dibawa ke Rumah Sakit
Ilustrasi penderita Virus Corona sedang dibawa ke Rumah Sakit (science news)

Di Jepang, Avigan memang diresepkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan hingga sedang.

Ahli menemukan bahwa obat ini kurang efektif jika diberikan pada pasien yang memiliki gejala berat.

“Kami telah memberikan Avigan kepada 70 sampai 80 orang. Obat ternyata tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda di tubuh pasien,” tutur narasumber dari Kementerian Kesehatan Jepang kepada surat kabar Mainichi Shimbun.

Jika Indonesia Melakukan Lockdown, Begini Rumitnya: Warga Tak Boleh Keluar Rumah

Klorokuin

Klorokuin fosfat (chloroquine phosphate) merupakan senyawa sintetis (kimiawi) yang memiliki struktur sama dengan quinine sulfate.

Quinine sulfate berasal dari ekstrak kulit batang pohon kina, yang selama ini juga menjadi obat bagi pasien malaria.

Guru Besar Bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik Universitas Padjadjaran (Unpad), Keri Lestari, mengatakan bahwa kedua struktur tersebut (quinine sulfate dan chloroquine phosphate) memiliki manfaat yang sama dalam proses penyembuhan penyakit malaria.

Klorokuin memang menjadi salah satu senyawa yang dianggap sebagai kandidat antivirus untuk Covid-19.

Penelitian telah dilakukan oleh Wuhan Institute of Virology dari Chinese Academy of Sciences.

Ilustrasi penderita Virus Corona sedang dibawa ke Rumah Sakit
Ilustrasi penderita Virus Corona sedang dibawa ke Rumah Sakit (science news)

Penelitian tersebut dilakukan oleh ahli virologi Manli Wang bersama timnya, dan telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.

Ulasan Lengkap tentang Virus Corona, Mulai dari Gejala, Penyebaran hingga Penanganan Covid-19

Berdasarkan penelitian awal, klorokuin dapat menghambat kemampuan virus baru untuk menginfeksi dan tumbuh di dalam sel saat diuji pada kera.

Situs Science News menyebutkan bahwa klorokuin dapat memblokir infeksi virus dengan mengganggu kemampuan beberapa virus, termasuk SARS-CoV-2, untuk memasuki sel.

“Klorokuin juga dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus tanpa jenis reaksi berlebihan, yang dapat menyebabkan kegagalan organ,” tutur para peneliti.

Pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit FKUI, dr Nafrialdi, sebelumnya menekankan perlunya uji klinis untuk dapat menetapkan klorokuin sebagai obat untuk melawan virus corona.

Virus Corona alias Covid-19 Begitu Menakutkan, Seperti Ini Penampakannya: Ada Mahkota & Berduri

Nafrialdi juga memiliki kekhawatiran karena klorokuin sebagai obat anti malaria juga sudah tidak lagi digunakan, karena banyaknya kasus resisten malaria di sejumlah wilayah termasuk Papua.

Kendati demikian, apabila memang klorokuin dapat menjadi obat bagi pasien Covid-19, maka itu merupakan sinyal awal.

“Itu mungkin hanya sinyal awal, tapi jangan langsung diterjemahkan bisa langsung dipakai. Perlu dilakukan serangkaian uji klinis, untuk bisa menyatakan obat anti malaria menjadi obat virus corona,” tutur Nafrialdi kepada Kompas.com, Kamis (12/3/2020).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serba-serbi Avigan dan Klorokuin, Obat Covid-19 yang Didatangkan Pemerintah"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved