Ini Tarif Tol Simpang Susun Balaraja Timur yang Sudah Beroperasi
dalam sehari tercatat rata-rata jumlah kendaraan yang melintas di Simpang Susun Balaraja Timur sebanyak 14 ribu kendaraan
TRIBUNBANTEN.COM - Astra Tol Tangerang telah mengoperasikan Simpang Susun Balaraja Timur sebagai bagian dari jalan Tol Tangerang-Merak sejak 1 April 2020.
Tol Simpang Susun Balaraja Timur, Tangerang sudah dapat dimanfaatkan masyarakat.
Kepala Departemen Manajemen Humas & CSR Astra Tol Tangerang-Merak Rawiah Hijjah mengatakan keberadaan Simpang Susun Balaraja Timur ini diharapkan semakin mempermudah pergerakan masyarakat.
Simpang Susun ini dirancang beroperasi sempurna sehingga bisa melayani masyarakat baik dari dan menuju arah Jakarta, juga dari dan menuju arah Merak.
"Besaran tarif untuk asal dan tujuan perjalanan Simpang Susun Balaraja Timur, akan mulai diimplementasikan pada 17 April 2020 pukul 00.00, mengacu pada Keputusan Menteri PUPR Nomor 315/KPTS/M/2020 tanggal 2 April 2020 tentang Penetapan Golongan Jenis Kendaraan Bermotor dan Besaran Tarif Tol Simpang Susun Balaraja Timur," ujar Rawiah dalam keterangannya kepada Warta Kota, Selasa (14/4/2020).
Keputusan Menteri tersebut mengatur tarif untuk kendaraan dari dan menuju arah Merak melalui Simpang Susun Balaraja Timur yang sebelumnya tidak ada.
Sedangkan besaran tarif dari dan menuju arah Jakarta tidak mengalami perubahan.
"Sebagai gambaran, tarif dari Simpang Susun Balaraja Timur menuju Merak diberlakukan tarif untuk Golongan I sebesar Rp 41.000, Golongan II dan III Rp 64.500, serta Golongan IV dan V Rp 83.500," ucapnya.
Menurut Rawiah, sejak beroperasi pada 1 April 2020, dalam sehari tercatat rata-rata jumlah kendaraan yang melintas di Simpang Susun Balaraja Timur sebanyak 14 ribu kendaraan. Dengan dominasi kendaraan golongan 1 atau pribadi.
Dalam surat tersebut dinayatakan bahwa penambahan lajur keempat segmen Tangerang Barat - Balaraja Barat dan Simpang Susun Cikupa telah lulus uji laik operasi.
Baru dioperasikan
Simpang Susun Tol Balaraja Timur, Tangerang baru saja dioperasikan pada Rabu (1/4/2020).
Simpang Susun Balaraja Timur berlokasi di KM 35+200 Ruas Tol Tangerang-Merak dengan total panjang akses 3,754 km.
Akses tersebut dioperasikan setelah dikeluarkan surat Direktorat Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Adanya Simpang Susun Tol Baralaja itu dapat mempermudahkan akses bagi pengendara. Menambah akses dari dan menuju Serang-Cilegon-Merak dan arah Jakarta-Tangerang.
Sebelumnya hanya mengakomodir kendaraan dari arah Jakarta-Tangerang. Panjang simpang susun ini 72,45 Km, panjang interchange 3,75 Km.
Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak) Kris Ade Sudiyono mengatakan proyek Pembangunan Simpang Susun Balaraja Timur adalah proyek yang bertujuan untuk meningkatkan akses pintu keluar masuk jalan Tol Tangerang-Merak.
“Kehadiran Simpang Susun Balaraja Timur diharapkan meningkatkan aksesibilitas dan mempermudah mobilisasi pengguna jalan. Semula hanya memiliki akses dari arah Jakarta menuju Balaraja Timur dan dari Balaraja Timur ke arah Jakarta," ujar Kris dalam keterangannya kepada Warta Kota, Rabu (1/4/2020).
Gerbang Tol Balaraja Timur menjadi akses terdekat untuk menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang yang berada di Tigaraksa, Tangerang.
"Sehingga keberadaannya diharapkan mampu membawa manfaat bagi pemangku kepentingan," ucapnya.
Kris juga mengatakan bahwa keberadaan Simpang Susun Balaraja Timur tidak semata bisnis yang dikembangkan ASTRA Tol Tangerang-Merak.
Dalam hal ini terdapat nilai sosial dan keagamaan bagi warga atau pengguna jalan tol.
Dengan mudahnya akses dapat meningkatkan silaturahmi untuk mengunjungi rekan, saudara, keluarga dan kolega.
“Kami semangat membangun jalan tol, untuk membangun infrastruktur. Namun di luar itu, ada nilai-nilai sosial dan keagamaan,” kata Kris.
Keberadaan Simpang Susun Balaraja Timur juga diharapkan dapat menjadi alternatif penyebaran trafik lalu lintas dan mengurangi antrean di Gerbang Tol Balaraja Barat.
Dengan adanya Simpang Susun Balaraja Timur ini diprediksi akan dilalui sekitar 24.492 kendaraan menuju Jakarta dan Merak.
Hal ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pengembangan daerah sekitar yang juga mendorong pertumbuhan masyarakat provinsi Banten.
Saat pembangunan Simpang Susung Balaraja Timur berlangsung, pengguna jalan tol tetap nyaman dan aman melintas melewati lokasi proyek ini.
Pemasangan girder jembatan menggunakan metode Launcher Nose, sehingga tidak perlu dilakukan penutupan lalulintas Jalan Tol Tangerang-Merak yang beroperasi di bawah proyek girder jembatan.
Hal ini bertujuan untuk menjaga kelancaran operasional.
"Selain itu, kelebihan dari proyek ini adalah lebih dari 99,98% material yang digunakan menggunakan produk dan tenaga kerja dalam negeri.
"Melengkapi hal tersebut sebagai bagian dari beautifikasi jalan tol, telah dilakukan penaman pohon sebanyak 300 pohon di sekiar Simpang Susun Balaraja Timur," ungkap Kris
