Polisi Adang Pergerakan Ribuan Buruh dari Banten, Jalan Serang-Tangerang Ditutup
Massa buruh yang kecewa atas pengadangan yang dilakukan polisi, sempat membakar ban di badan jalan.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Ribuan buruh dari Serikat Pekerja Nasional (SPN) Banten kembali berunjuk rasa dengan turun jalan menolak Undang-undang Cipta Kerja, Kamis (21/10/2020).
Massa buruh pun memblokade jalan utama Serang menuju Tangerang dari arah Cikande.
Pantauan Tribunbanten.com, massa sudah berkumpul di jalan tersebut sejak pukul 10.00 WIB.
Semula, massa buruh dari Banten itu berencana akan bergerak menuju Jakarta untuk bergabung dengan massa buruh lainnya di Istana Negara.
Namun, ribuan aparat kepolisian melakukan pengadangan.
Alhasil, ribuan buruh tersebut terkonsentrasi di jalan tersebut.
Kemacetan tak terelakkan. Ratusan truk, bis hingga kendaraan pribadi tidak bisa melewati jalan tersebut dan hanya bisa memarkirkan kendaraan di bahu jalan.
Massa buruh yang kecewa atas pengadangan yang dilakukan polisi, sempat membakar ban di badan jalan.
Agung (40), salah seorang buruh yang ikut berunjuk rasa menuturkan, mengaku kecewa dan mempertanyakan alasan pihak kepolisian mengadang massa buriuh yang hendak menyampaikan aspirasi di Jakarta.
Padahal, unjuk rasa di Istana Negara Jakarta kali ini diikuti dari sejumlah serikat buruh secara naskional.
"Tidak tahu apa alasan polisi menahan kami, padahal kami tidak anarkis," ujarnya.
Baca juga: Naik Mobil Komando Massa Buruh, Wali Kota Cilegon Minta Presiden Jokowi Terbitkan Perppu Cipta Kerja
Baca juga: Naik Mobil Komando Massa Buruh, Wali Kota Cilegon Minta Presiden Jokowi Terbitkan Perppu Cipta Kerja
Sementara itu, Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional Banten, Intan Puspa Dewi mengatakan pihaknya akan terus bertahan di jalan sampai waktu belum ditentukan.
Ia mengaku sangat kecewa dengan aparat kepolisian yang menahan buruh untuk menyampaikan aspirasi mereka ke Istana Negara.
"Sampai malam pun kami akan bertahan," tegasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Setidaknya terdapat 15 bus yang hari ini akan berangkat menuju Jakarta sebelum akhirnya ditahan oleh aparat kepolisian.
Hingga saat ini, ribuan buruh masih terlihat menduduki area jalan protokol dan memblokir akses jalan utama.
Mereka akan tetap bertahan sampai mereka diperbolehkan untuk menuju Jakarta agar dapat menyampaikan aspirasi mereka tentang penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
