1 Karyawan Meninggal dalam Kebakaran Pabrik Cat di Cikande, Saksi Sebut Ledakan Bak Bom Atom

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Seorang karyawan PT Sari Daya Plasindo meninggal dunia dan seorang lainnya terluka dalam kebakaran disertai ledakan hebat dari pabrik produksi cat di Cikande Asem, Kabupaten Serang, Jumat (23/10/2020) petang hingga malam.

"Dua korban merupakan pegawai, satu meninggal dunia berinisial DM dan satu lagi dirawat di rumah sakit berinisial IF," ujar Kapolres Serang AKBP Mariyono di lokasi kejadian.

Korban meninggal bernama Devi Maryadi (41), warga Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Sedangkan satu korban dirawat di puskesmas yaitu Imam Fauzi (30), warga Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang.

Mariyono mengatakan proses pemadaman dilakukan tim pemadam kebakaran. Namun, hanya empat mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Serang yang berada di lokasi kejadian.

Hingga pukul 20.00 WIB, apa belum dapat dipadamkan.

Belum diketahui penyebab awal kebakaran dan ledakan di pabrik tersebut. Polisi masih menyelidiki kejadian kebakaran tersebut.

"Sampai dengan api selesai, baru kita akan melakukan olah TKP. Mungkin besok akan dilakukan," jelasnya.

Baca juga: Kebakaran Hebat Landa Pabrik Resin di Rangkasbitung, Sejumlah Karyawan Panik Selamatkan Sepeda Motor

Baca juga: Satu Rumah di Legok Hangus Terbakar, Satu Keluarga Tewas Diduga Terperangkap

Bak Bom Atom

Using (43), pemilik warung di sekitar lokasi kejadian mengatakan awal kali terlihat api dan kepulan asap dari dalam pabrik cat tersebut pada pukul 14.30 WIB.

Dan sekitar pukul pukul 15.00 WIB, tiba-tiba muncul suara ledakan hebat dari dalam pabrik itu.

"Suara ledakan seperti bom atom, keras dan pokoknya seram," ujarnya di lokasi kejadian.

Seketika, terdengar suara sirine dan pengumuman dari pengeras suara dari pabrik tersebut tentang adanya kebakaran.

Sejumlah karyawan dengan wajah panik dan ketakutan berhamburan keluar meninggalkan pabrik tersebut.

Sebagian dari mereka berteriak minta tolong. 

"Soalnya ini kan pabrik kimia. Saya juga takut asap dari pabrik itu kan bahaya. Apalagi kalau kita hirup," tuturnya.