Selat Sunda Hingga Samudra Hindia Berpotensi Terjadi Gelombang Setinggi 4 Meter
Ia menyampaikan peringatan dini tersebut akan berlangsung mulai 1 November 2020 hingga 3 November 2020.
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pusat Meteorologi Maritim BMKG menyampaikan peringatan potensi gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter di Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten.
"Terjadi pada pukul 19.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB," ujar Kepala Sub Bidang Analisi dan Prediksi Meteorologi Maritim BMKG Pusat Rismanto Effendi dalam keterangannya, Senin (2/11/2020).
Ia menyampaikan peringatan dini tersebut akan berlangsung mulai 1 November 2020 hingga 3 November 2020.
Dijelaskan, adanya siklon tropis Goni 965 hektopascal (hPa) di Filipina memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang di Laut Natuna Utara.
Sementara, siklon tropis Atsani 998 hPa di Samudra Pasifik timur Filipina memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang di Samudra Pasifik Utara Halmahera dan perairan Utara Sulawesi hingga Halmahera.
Sirkulasi udara juga terpantau di Perairan Selatan Jawa Tengah.
Pola angin di wilayah Indonesia pada umumnya bergerak dari Tenggara menuju Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 hingga 25 knot atau 9,26 Km hingga 37,04 km/jam.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Perairan Utara Sulawesi. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," jelasnya.
Baca juga: Cuaca Banten 2 November, BMKG: Rangkasbitung, Kota Tangerang dan Tigaraksa Hujan Intensitas Ringan
Kondisi laut di area perairan dengan gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi beberapa perairan.
Di antaranya di perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, perairan Selatan Banten hingga Pulau Sumba, Samudera Hindia Selatan Banten hingga Pulau Sumba dan laut Natuna Utara.
Rismanto menjelaskan untuk perahu nelayan yang beroperasi di laut dangkal, diprakirakan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Sedangkan kapal tongkang dan ferry akan mendapat angin dengan kecepatan angin lebih dari 16 sapai 21 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 hingga 2,5 meter.
"Untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar, kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter," jelasnya.
BMKG mengimbau agar peringatan dini diperhatikan terkait risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Dan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, juga diminta agar tetap selalu waspada.