Profil Brigjen TNI Gumuruh, Mengabdi 32 Tahun Menembus Hutan Belantara Hingga Duduk di Belakang Meja
Brigjen TNI Gumuruh Winardjatiko menjejaki dunia militer melalu jalur Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1984 dari korps Zeni.
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Rizki Asdiarman
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Brigjen TNI Gumuruh Winardjatiko menjejaki dunia militer melalui jalur Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1988 dari korps Zeni.
Saat ini Gumuruh menjabat sebagai Komandan Resor Militer 064/Maulana Yusuf.
Brigjen TNI Gumuruh lahir di Malang, Jawa Timur, pada 22 Juli 1965.
Dia adalah putra yang lahir dari rahim seorang tenaga pendidik.
Ayahnya seorang anggota TNI di Artileri Medan (Armed).
Gumuruh menikah dengan perempuan asal Pamekasan, Madura.
Dari hasil pernikahannya dengan Ariesfiyati, Gumuruh dikaruniai dua orang putra dan satu putri.
Gumuruh mengawali kariernya pada tahun 1988 dan mendapatkan tugas pertamanya dengan pangkat Letda di Denzipur-10/KYD yang terletak di provinsi bagian paling timur wilayah Indonesia, di Waena, Jayapura.
Selama hampir sembilan tahun, Gumuruh bercengkrama dengan wilayah yang sebagian besar daratannya masih berupa hutan belantara.
Pada 1998 saat Indonesia bergejolak akibat krisis finansial atau krisis moneter, Gumuruh ditarik ke Jakarta.
Dia menjadi Wakil Komandan Detasemen Zeni Bangunan II Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) dengan pangkat Mayor.
Selama 32 tahun berkarier di TNI Angkatan Darat, beberapa jabatan pernah diembannya.
"Saya masuk Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SeskoAD) di Bandung pada 2002 dan menjabat sebagai Pabandya di Kodam Balikpapan dua kali," ujarnya di Korem 064/Maulana Yusuf.
Setelah mengikuti Kursus Komandan Batalyon (Sus Danyon), Gumuruh menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon) pada 2004.
Memasuki akhir tahun 2004, Gumuruh di ditempatkan di Aceh.
"Tepatnya tanggal 29 Desember 2004 saya ditempatkan di Aceh, dan langsung menangani korban tsunami," katanya.
Setelah itu Gumuruh menjabat sebagai Kepala Tim Guru Militer, dan lanjut menjadi Wakil Kepala Zeni Daerah Militer (Waka Zidan) III di Bandung pada 2007.
Tahun 2011 penempatan tiga tahun di Pakistan dan akhir 2015 kembali mengikuti tes Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Internasional Monitor Intim (IMTI).
"Ditugaskan di Filipina tahun 2016 untuk menengahi konflik antara Moro dengan pemerintah dalam penugasan selama satu tahun untuk membebaskan warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di tengah-tengah daerah tersebut," jelasnya.
Pada 2018 Gumuruh menjabat sebagai Kepala Kelompok Staf Ahli di Kodam XII Tanjung Pura Pontianak.
"Pada tahun 2020 ada pengembangan organisasi Korem dan saya diamanatkan menjadi Komandan Resor Militer 064/Maulana Yusuf dari akhir Mei 2020 hingga saat ini," jelasnya.
Ia mengaku selama 32 tahun bertugas menjadi TNI memiliki kesan tersendiri bagi dirinya.
Mulai dari mengikuti Operasi Rajawali BKO Batalion 431 yang dilakukan pada tahun 1989 hingga 1991.
Di mana Operasi Rajawali ditujukan untuk penghancuran Organisasi Papua Merdeka (OPM) di sepanjang perbatasan dengan Papua Guinea Baru (PNG).
Dan membangun jalan Meulaboh, Aceh sepanjang pesisir pantai pasca di guncang tsunami 2004.
"Itu sekitar 14 kilometer, menembus hutan belantara, bahkan mencari material bangunan sendiri selama satu tahun," jelasnya.
Bio
Nama: Gumuruh Winardjatmiko SE, MBA
Riwayat jabatan
1. Dantonban Denzipur-10
2. Danton-I Denzipur-10
3. Kasi Intel Ops Denzipur-10
4. Kabeng Matzi Domatzi DAM-VIII
5. Kaurlog Situud Zidam DAM VIII
6. PS Kasibangmil Denzibang-2/JY
7. Kasibangmil Denzibang-2/JY
8. Wadan Denzibang-2 Zidam Jaya
9. Pamen Dam Jaya (Dik Seskoad)
10. Pabandya Logwil Slogdam VI/TPR
11. Pabandya Jaslog Slogdam VI/TPR
12. Danyonzikon 11 Menzikon Ditzi
13. Gumil Gol V Deptiknikzi Pusdik
14. Katim Gumil TIH Pusdikzi
15. Waka Zidam III/Slw
16. Pamen Kodiklatad (Dik S2)
17. Pabandya-3/Maslugri SPB-V Spamad
18. Pamen Mabes TNI (BAIS TNI)
19. Athan RI di Islamabad
20. Pamen BAIS TNI (Abit Athan)
21. Pamen Denmabesad
22. Pamen Mabes TNI (Dansatgas Konga XXXIV Filipina Selatan)
23. Kapok Sahli
24. Danrem 064/Maulana Yusuf