Kota Tangerang
Arief Wirmansyah Menyebut Peran Ibu Sangat Penting untuk Penerapan Protokol Kesehatan dalam Keluarga
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah memiliki pemaknaan sendiri mengenai arti dari hari ibu yang sedikit berbeda di tengah pandemi Covid-19.
TRIBUNBANTEN.COM - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah memiliki pemaknaan sendiri mengenai arti dari hari ibu yang sedikit berbeda di tengah pandemi Covid-19.
Dilansir WARTAKOTAlive.com, hal tersebut ia sampaikan saat Pemerintah Kota Tangerang menggelar acara peringatan ke-92 hari ibu ke-92 yang dilaksanakan di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang secara Virtual, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: Cha Eun Woo Peluk Moon Ga Young Dicuplikan Episode Terbaru True Beauty Tayang Rabu Malam Ini
Baca juga: Garam Laut Bisa Digunakan Sebagai Pupuk Tanaman, Hasilnya Bikin Lebih Subur, Berikut Ini Caranya
Arief menjelaskan, acara tersebut mengusung tewa Perempuan Penyemangat dan Garda Terdepan di Era New Normal Menuju Perempuan Berdata Indonesia Maju.
Dalam sambutannya, Arief mengatakan bahwa saat ini masih di tengah masa pandemi Covid-19 dan peringatan Hari Ibu ini bisa menjadi penyemangat melewati semua ini.

"Maka perlu kedisiplinan dan perlu kasih sayang seorang ibu yang mampu mengajak keluarganya untuk tetap melaksanakan Protokol Kesehatan 4M," ujar Arief.
Kumpulan ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember 2020 untuk ibu, calon mertua, nenek, saudara (istimewa)
Lanjut Arief menjelaskan bahwa sekarang yang terpenting adalah menerapkan protokol kesehatan 4M, Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak dan Menghindari Kerumunan.
"Rasanya peran ibu sangat penting dalam membimbing keluarga dalam melindungi kita dan anak-anak kita terhadap virus Covid-19," terang Arief.
Arief juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh wanita terutama para Ibu yang telah melahirkan dan membesarkan serta mendidik kita semua.
"Semoga apa yang telah dilakukan oleh para ibu menjadi amal soleh dan amal kebaikan untuk dunia dan akhirat," tukas Arief.
Sejarah Hari Ibu dan Bedanya dengan Mothers Day
Sejarah Hari Ibu 22 Desember tak lepas dari peran presiden RI pertama, Soekarno.
Sejarah Hari Ibu yang selalu jatuh setiap tanggal 22 Desember ini ditetapkan untuk merayakan semangat wanita Indonesia untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Kini, Hari Ibu telah memiliki banyak makna, salah satunya yakni cara kita untuk menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang kepada sang ibu.
Dikutip dari berbagai sumber, Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember diresmikan oleh Presiden RI Soekarno pada 16 Desember 1559, bertepatan dengan perayaan Ulang Tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.
Awalnya Tanggal 22 Desember dipilih sebagai Hari Ibu untuk merayakan semangat wanita Indonesia dan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Baca juga: TIPS! Ingin Tes Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Perhatikan Jadwal Berikut
Baca juga: Pakar Sebut Ibu Hamil Perlu Divaksinasi Covid-19, Ini Alasannya
Kini, makna Hari Ibu telah meluas, dimana hari tersebut kini diperingati dengan menyatakan rasa cinta terhadap kaum ibu.
Orang-orang saling bertukar hadiah dan menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak dan memakai kebaya.
Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, yang digelar dari 22 hingga 25 Desember 1928.
Kongres ini diselenggarakan di sebuah gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini merupakan kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jl. Brigjen Katamso, Yogyakarta.
Kongres Perempuan Indonesia 1928 ini dihadiri sekitar 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra.
Di Indonesia, organisasi wanita telah ada sejak 1912, terinspirasi oleh pahlawan-pahlawan wanita Indonesia pada abad ke-19 seperti Kartini, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Ahmad Dahlan, Rasuna Said, dan sebagainya.
Kongres dimaksudkan untuk meningkatkan hak-hak perempuan di bidang pendidikan dan pernikahan.
Perayaan hari bertemakan perempuan juga selalu dirayakan setiap 21 April, yakni Hari kartini.
Indonesia juga merayakan Hari Kartini pada 21 April, untuk mengenang aktivis wanita Raden Ajeng Kartini.
Ini merupakan perayaan terhadap emansipasi perempuan.
Peringatan tanggal ini diresmikan pada Kongres Perempuan Indonesia 1938.
Pada saat Presiden Soekarno menetapkan Kartini sebagai pahlawan nasional emansipasi wanita dan hari lahir Kartini sebagai memperingati hari emansipasi wanita nasional.
Lalu apa bedanya dengan Mothers Day yang selalu diperingati setiap warga dunia?
Dilansir dari nationalgeographic.com via TribunKaltim, sejarah Mothers Day berawal dari seorang penulis Julia Ward Howe, lebih dikenal karena menulis 'The Battle Hymn of the Republic' mempromosikan Hari Perdamaian Ibu yang dimulai pada tahun 1872.
Baginya dan beberapa aktivis perempuan, Mother’s Day adalah cara untuk mempromosikan persatuan global setelah kengerian Perang Sipil Amerika dan Franco-Prusia Eropa.
Saat itu Julia Howe tak berjuang sendiri Ia bersama Anna Jervis yang juga menjadi salah satu yang memproklamirkan hari ibu di Amerika.
Sebagai aktivis, ia dan sahabarnya mengadakan berbagai pertemuan para ibu dari dua kubu perang untuk bersatu.
Mother’s Day sebagai salah satu cara mempromosikan persatuan global setelah kengerian Perang Sipil Amerika dan Perang Franco-Prusia Eropa.
Kebanyakan Negara, sekitar 97 negara memeringati Mother’s day pada hari Minggu ke 2 pada bulan Mei.
Hari tersebut kemudian dijadikan sebagai Mother’s Day, tak jauh berbeda dengan peringatan hari ayah, hari anak, atau hari Valentine.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah Sebut Peran Ibu Besar Dalam Menanggulangi Pandemi Virus Corona, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/23/wali-kota-tangerang-arief-wismansyah-sebut-peran-ibu-besar-dalam-menanggulangi-pandemi-virus-corona
Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Ini Bedanya dengan Mothers Day, https://banten.tribunnews.com/2020/12/22/sejarah-hari-ibu-22-desember-ini-bedanya-dengan-mothers-day?page=all