Cerita Suka-Duka Anggota Gugus Tugas Covid-19 Jadi Garda Depan Penanganan Virus
Anggota Gugus Tugas Covid-19 PKM Rangkasbitung Lebak, Muhamad Wahyu Pratama membagi cerita suka dan duka bertugas sebagai garda depan penanganan virus
Laporan wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM LEBAK - Anggota Gugus Tugas Covid-19 PKM Rangkasbitung Lebak, Muhamad Wahyu Pratama, membagi cerita suka dan duka bertugas sebagai garda depan penanganan Covid-19.
Dia merasa masyarakat tidak mau berhubungan langsung dengannya. Hal ini, karena mereka mengira Wahyu sebagai perantara virus.
"Pandangan masyarakat ke kami beda, mereka berpikir membawa virus, namun saya tidak pedulikan hal itu," ujarnya kepada TribuBanten.com, Jumat (8/1/2021)
Baca juga: Harga Tanaman Hias di Lebak Melonjak Tinggi, Aglonema Paling Dicari Bisa Sampai Rp 500 Ribu
Namun, dia tidak menghiraukan ucapan masyarakat. Dia bertugas membantu pasien agar kembali sehat dan berkumpul dengan keluarga
"Saya dengan 5 orang tim saya Alhamdulillah dari Maret sampai saat ini masih bertahan dan sudah berkali-kali melakukan test swab hasilnya selalu negatif," kata dia.
Pada awalnya, kata dia, rasa takut tertular virus selalu ada karena hampir setiap hari berintraksi langsung dengan orang yang terpapar.
Tetapi, dia mempunyai trik untuk menghalau rasa takut itu.
"Salah satu trik yang saya terapkan dengan menerapkan kerja sesuka kalian jangan dijadikan beban, dibawa senang, mau bercanda saat melakukan kegiatan dilapangan pun silahkan, asalkan dengan catatan menggunakan APD yang lengkap," kata dia.
Sampai saat ini, dia melanjutkan, ada sekitar 100 pasien yang sudah sembuh dari sekitar 240 pasien yang ditangani.
"Selain membahagian diri sendiri juga membahagian pasien saling memotivasi kamipun merasa senang pasien juga merasakan hal yang sama, sehingga membatu proses pemulihan lebih cepat," tuturnya
Baca juga: Dinkes Lebak Sambut Vaksin Covid-19, Siapkan Ruang Penyimpanan, Berikut Data Lengkap Penyalurannya