Mulai Rabu Ini, Pedagang Daging Sapi Jabodetabek Mogok Jualan
Mulai Rabu (20/1/2021) ini hingga dua hari ke depan, pedagang daging sapi di wilayah Jabodetabek akan menggelar aksi mogok.
"Kebijakan Australia yang menjual ke negara lain ini harus kita minta pemerintah ambil jalan diplomasi dengan acuan kita adalah member (impor daging) selama puluhan tahun," kata Mufti.
Mufti mengatakan, pihaknya telah mengirim surat ke Provinsi DKI Jakarta dan beberapa kementerian terkait guna menyampaikan keluhan seputar kenaikan harga daging.
Namun setelah satu minggu berlalu, Mufti mengaku tak mendapatkan respon apapun.
"Kami sudah layangan surat sebagai asosiasi DKI melayangkan surat ke Kementrian Perdagangan dan Pertanian ke kantor Staf Pepresidenan tertanggal 11 Januari," kata Mufti.
Mufti berharap, perwakilannya dapat bertemu Presiden Joko Widodo guna memutuskan solusi terbaik mengenai permasalahan harga daging di pasaran.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sarman Simanjorang menilai, pemerintah kurang terbuka mengenai data persediaan daging sapi.
Padahal data tersebut diperlukan pedagang daging sapi di seluruh Indonesia guna mengantisipasi kenaikan harga.
Oleh karena itu, Sarman berharap dalam waktu dekat pemerintah pusat memberikan solusi agar para pedagang daging sapi tak kesulitan di masa pandemi Covid-19 ini.
"Menurut hemat saya ini (data persediaan daging) harus dibuka secara transparan... berapa sih stok sapi hidup kita kemudian berapa sih sapi yang siap potong," kata Sarman.
Pengusaha Rumah Potong Hewan di Tangerang Tutup Sementara
Pelaku usaha rumah potong hewan (RPH) di wilayah Tangerang, sementara waktu ini menghentikan usahanya.
Hal itu, sebagai bentuk aksi protes pelaku usaha penyedia daging sapi lantaran tingginya harga sapi hidup hingga detik ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) seruan aksi mogok itu selama tiga hari.
Sejak Selasa 19 Januari hingga Kamis 21 Januari 2021 besok.
Pelaku usaha pembibitan Sapi Kabupaten Tangerang, Idris mengaku belum menentukan arah pasti terkait aksi mogok para pelaku usaha perdagingan sapi tersebut.
"Info surat edaran begitu, tapi kita belum tahu akan ikut atau tidak. Sebelumnya ada surat edaran juga, tapi hoaks jadi bingung kita," jelas Idris, Selasa (19/1/2021).