Lihat Sosok Bocah saat Otopsi Wanita Korban Pembunuhan, dr. Hastry: Alhamdullilah Sudah Terungkap
Kasus suami membunuh istri siri yang sedang hamil kemudian jasadnya dibuang di Tol Jagorawi telah terungkap. Ada sosok berlarian yang jadi petunjuk.
Setelah dievakuasi polisi, barulah terlihat jasad Hilda yang sudah hampir membusuk.
SIMAK SELENGKAPNYA DI SINI:
Keluarga Ingin Jasad Hilda Hidayah Dimakamkan di Kampung Halaman

Keluarga besar Hilda Hidayah (22) berusaha bangkit dari kasus pembunuhan yang dilakukan Hendra Supriyatna alias Indra (38) pada 3 April 2019 silam
Setelah memastikan Indra yang merupakan suami siri Hilda mendekam di sel tahanan Polsek Makasar guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kakak ipar Hilda, Harum (33) mengatakan berharap agar jasad adik iparnya yang dibunuh saat hamil sembilan bulan itu dapat dimakamkan secara layak.
"Rencananya jasad mau kita makamkan di kampung halaman, jadi mau dipindah dari sini (Jakarta) ke sana. Biar dimakamkan secara layak," kata Harum di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin (21/12/2020).
Meski jasad Hilda yang sebelumnya ditemukan dalam keadaan setengah terkubur di taman kota Tol Jagorawi pada 7 April 2019 kini sudah dimakamkan.
Namun jasad Hilda dimakamkan tanpa identitas karena baru pada Senin (14/12/2020) Unit Reskrim Polsek Makasar berhasil mengungkap identitas.

"Informasi dari polisi dimakamkan di TPU Kalideres (Tegal Alur), dimakamkan tanpa identitas. Makanya kita berharap banget jenazah bisa dipindah ke kampung halaman," ujarnya.
Harum menuturkan pihak keluarga bakal memakamkan jasad Hilda di Desa Bantarkalong, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.
Keinginan pihak keluarga pun sudah disampaikan ke Unit Reskrim Polsek Makasar yang menangani kasus pembunuhan Hilda.
"Besok mau ke RS Polri Kramat Jati untuk tes DNA, nanti yang dites dua kakak kandung almarhum. Karena harus diidentifikasi dulu untuk memastikan jasad baru bisa dibawa," tuturnya.
Sebagai informasi jasad Hilda sebelumnya sempat diautopsi dan berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur selama beberapa waktu.