Tahun Baru Imlek, Sejarah Etnis Tionghoa Masuk Banten, Jejak Batu Nisan Mandarin dan Masjid Pecinan
Masuknya etnis Tionghoa berawal dari kedatangan para pedagang dari Tiongkok ke Banten untuk berniaga pada 1522.
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Wijanarko
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Etnis Tionghoa memberi warna dalam sejarah Banten.
Masuknya etnis Tionghoa berawal dari kedatangan para pedagang dari Tiongkok ke Banten untuk berniaga pada 1522.
Dalam suatu riwayat, orang-orang Tiongkok meninggalkan tanah kelahiran untuk berniaga.
Namun, ketika berlayar di Selat Sunda atau di Teluk Banten ini terhempas badai sehingga terdampar di Banten.
Saat ini, terlihat peninggalan etnis Tionghoa itu berupa 13 batu nisan bertuliskan Bahasa Mandarin.
Belasan batu nisan itu terpajang rapih di pelataran Museum Situs Purbakala, Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
• Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021 dari Bahasa Mandarin Hingga Inggris
• Tahun Baru Imlek 2021, Melihat Simbol Toleransi di Vihara Avalokitesvara Banten
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com pada Selasa (9/2/2021) ini, tulisan di 13 batu nisan ini sebagian besar masih dapat terbaca.
Batu nisan rata-rata memiliki panjang 40 centimeter, lebar 5 centimeter dan tinggi 80 centimeter.
Tulisan di batu nisan ini semuanya terdiri dari 3 paragraf yang memanjang ke bawah.