Kisah Gadis Pemberani Tewas Ditembak Saat Demo di Myanmar, Rela Sumbangkan Tubuhnya Bila Terbunuh

Pemuda 23 tahun itu menuturkan, dia dan Angel merupakan bagian dari ratusan orang yang berdemonstrasi secara damai di Mandalay.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
kolase net/twitter via Tribunnews.com
Kisah Perjuangan Kyal Sin - Seorang gadis 19 tahun tewas dalam sebuah aksi damai menentang kudeta Myanmar. Gadis itu bernama Angel, dikenal juga dengan nama Kyal Sin. 

TRIBUNBANTEN.COM - Aksi kelompok militer Myanmar semakin hari kian brutal terhadap para pendemo.

Buktinya, dalam sehari ada 38 orang demonstran yang tewas.

Satu diantaranya, gadis 19 tahun bernama Kyal Sin.

Gadis pemberani ini tewas ditembak kepalanya oleh kelompok militer.

Gadis yang karib disapa Angel itu ditembak saat melakukan aksi di Jalan mandalay pada Rabu (3/3/2021).

Dikutip dari Kompas.com, sebelum tewas, Angel sempat tertangkap kamera sedang mengenakan kaus hitam bertuliskan "Everything will be OK (segalanya akan baik-baik saja)".

Foto Angel pun akhirnya viral, dan kalimat yang ada di kausnya itu dijadikan sebagai simbol perlawanan.

Rekan Angel, Myat Thu yang kala itu ikut berdemo menentang kudeta militer tersebut menceritakan keberanian gadis muda itu selama unjuk rasa.

Myat mengungkapkan, Kyal Sin menendang pipa air agar pengunjuk rasa bisa mencuci muka setelah gas air mata.

Selain itu seperti diberitakan Reuters, gadis yang mempunyai nama Tionghoa Deng Jia Xi itu menendang gas air mata kembali ke aparat.

Bahkan sebelum ditembak, ia sempat memperingatkan temannya untuk tiarap.

Baca juga: Lagu Ampun Bang Jago Warnai Kudeta Myanmar dan Demo Omnibus Law, Sang Pencipta Lagu Angkat Suara

Baca juga: SOSOK dan Profil Jenderal yang Memimpin Kudeta di Myanmar, Dikenal Otak Pembantaian Etnis Rohingya

"Saat polisi menembaki, dia berkata kepadaku 'Duduk! Duduk! Peluru bisa mengenaimu. Engkau seperti berada di atas panggung'," kenang Myat.

Pemuda 23 tahun itu menuturkan, dia dan Angel merupakan bagian dari ratusan orang yang berdemonstrasi secara damai di Mandalay.

Ketika aparat berusaha memukul mundur demonstran, Kyal Sin sempat berteriak bahwa dirinya tidak akan mundur.

"Kami tak akan mundur" dan "jangan ada darah tertumpah", kata Kyal Sin yang diceritakan kembali oleh Myat.

Kerusuhan pun terjadi ketika polisi menembaki mereka menggunakan gas air mata, hingga Kyal Sin ditembak mati.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved