Kisah Gadis Pemberani Tewas Ditembak Saat Demo di Myanmar, Rela Sumbangkan Tubuhnya Bila Terbunuh
Pemuda 23 tahun itu menuturkan, dia dan Angel merupakan bagian dari ratusan orang yang berdemonstrasi secara damai di Mandalay.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Saat itu, massa terpencar dengan korban sempat mendapat perawatan.
Myat kemudian mendapat pesan bahwa ada satu gadis yang gugur.
"Saat itu saya tak tahu dia korbannya," kata Myat.
Namun, gambar kemudian menyebar bagaimana Angel terbaring di samping korban lain.
Kerusuhan berdarah pada Rabu menambah korban tewas dari unjuk rasa yang menentang kudeta Myanmar sejak 1 Februari lalu.
Angkatan darat, yang mengeklaim seorang polisi tewas, menegaskan mereka akan mengambil tindakan terhadap "perusuh".
Tatmadaw, nama lain militer Myanmar, menahan sejumlah pemimpin politik seperti Aung San Suu Kyi dalam kudeta tersebut.
Angel Ahli Bela Diri
Myat Thu mengenal Angel di latihan taekwondo. Dia adalah seorang ahli dalam seni bela diri serta penari di Mandalay's DA-Star Dance Club.
Dia juga berbagi kebanggaannya mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada 8 November lalu - memposting foto dirinya mencium jarinya, yang bernoda ungu untuk menunjukkan dia telah memilih.
"Suara pertama saya, dari lubuk hati saya yang paling dalam," dia memposting, dengan enam hati merah.
"Aku melakukan tugasku untuk negaraku," tulisnya.
Pada hari kudeta, Angel bercanda di Facebook bahwa dia tidak tahu apa yang terjadi ketika internet terputus.
Pada hari-hari berikutnya, dia memposting foro dirinya berdiri di jalan melambaikan bendera merah Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi Suu Kyi.
Dalam satu set foto, dia berpose sebagai ayahnya mengikat pita merah di pergelangan tangannya.