Pemuda Tikam Guru Ngaji hingga Tewas, Sempat Menyerang Anak Korban yang Berusia 14 Tahun
Namun, Putra langsung menyerang guru ngaji itu dan menikamnya memakai sangkur.
TRIBUNBANTEN.COM - Putra Pratama masuk ke rumah Ramlah (35), seorang guru ngaji.
Di dalam rumah, Putra juga bertemu Nafiz (14), anak Ramlah, dan sepupunya, Alifah (12), yang sedang bermain.
Putra masuk ke rumah Ramlah membawa senjata tajam berupa sangkur.
Baca juga: FAKTA Kasus Pembunuhan Selebgram Makassar Ari Pratama: Ngaku Dihamili, Aisyah Alfika Ternyata Bohong
Baca juga: Ini Reaksi Anak Korban Pembunuhan Melihat Pelaku Memeragakan Pemukulan Kepala 4 Anggota Keluarga
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto mengatakan sangkur itu dibawa Putra, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, dari rumahnya.
Rumah Putra terletak tidak jauh dari kediaman Ramlah.
Putra terus menyerang Ramlah memakai sangkur, termasuk menikam Nafiz dan Alifah.
Nafiz ditikam di leher bagian belakang, dan Alifah luka tusuk di telinga kiri bagian belakang.
Tersangka yang begitu brutal terus menyerang Ramlah, hingga guru ngaji itu pun berusaha keluar rumah dalam kondisi penuh luka untuk menyelamatkan diri dan meminta pertolongan warga sekitar.
Putra mengejarnya dan menghujamkan tikaman sangkur tersebut.
Ramlah tersungkur di jalan.
Warga yang melihat hal tersebut berusaha membantu korban membawanya ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) kawasan Blangpadang, Banda Aceh, termasuk menangkap pelaku yang sempat diamuk massa.
Korban Ramlah diduga meninggal dunia dalam perjalananan menuju ke rumah sakit.
Pembunuhan sadis yang dilakukan Putra Pratama (21) pria warga Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, terhadap Ramlah (35) guru ngaji sekaligus kakak sepupunya itu masih menimbulkan tanda tanya.
Selama ini, warga mengetahui antara pelaku dan korban yang masih ada hubungan saudara itu baik-baik saja.
Bahkan guru ngaji itu sering memberikan makanan kepada tersangka Putra.
Lalu, keseharian pelaku juga terlihat normal, tidak ada perilaku atau gejala yang menunjukkan ada gangguan psikologis.
Ada dugaan pembunuhan sadis yang tega dilakukan oleh tersangka, termasuk menikam anak korban Nafiz dan Alifah, dalam pengaruh narkoba saat melancarkan aksi brutalnya itu.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto SIK, melalui Kasat Reskrim AKP M Ryan Citra Yudha SIK, yang dihubungi Serambi, Sabtu (6/3/2021) mengatakan dari hasil tes urine tersangka yang dilakukan Jumat (5/3/2021) malam negatif.
"Hasil tes urinenya negatif," kata AKP M Ryan.
Untuk motif penikaman yang berakibat meninggalnya korban, menurut Kasat Reskrim Polresta ini juga belum diketahui. Lalu, untuk sejumlah saksi-saksi sudah dimintai keterangannya.
"Kalau sudah ada titik terang, apa motif dari kasus ini, kami akan segera sampaikan kepada rekan-rekan media, termasuk bagaimana kronologis kejadiannya," pungkas AKP Ryan.(mir)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Guru Ngaji Ditikam Pakai Sangkur