Balita di Tangerang Dianiaya, DP3AP2KB: Faktor Ekonomi Jadi Pemicu Kekerasan terhadap Anak
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengungkap penyebab kekerasan terhadap anak
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengungkap penyebab kekerasan terhadap anak.
Kepala Bidang perlindungan Perempuan dan Anak pada DP3AP2KB Kota Tangerang Irna Rudiana mengatakan, pandemi Covid-19 menjadi faktor utama terjadi kekerasan terhadap anak.
Selain itu, kata dia, kekerasan terjadi karena faktor lingkungan. Jika lingkungan tidak ramah anak, maka anak berpotensi menjadi korban kekerasan.
Dia mencontohkan banyak orang tua yang psikologis terganggu akibat anjloknya ekonomi keluarga saat pandemi Covid-19.
"Salah satu contohnya, jika orang tua tersebut penghasilannya berkurang mengakibatkan pesikologisnya terganggu dan anak itu bisa menjadi korban kekerasan anak," kata Irna melalui sambungan telepon, Kamis (18/3/2021).
"Soalnya rata-rata apa yang diinginkan (orang tua,-red) tidak sesuai capaian mereka," sambung dia.
Baca juga: Viral Bayi 7 Bulan Dipukul Ayah Kandung Hingga Matanya Lebam, Pelaku Juga Kerap Aniaya Istri
Baca juga: Fakta Penganiayaan Balita di Tangerang: 35 Pukulan dan Tendangan kepada Korban, Terekam di 5 Video
Dia menjelaskan, di Kota Tangerang sendiri kekerasan terhadap anak tidak mengalami peningkatan.
Namun, soal jumlah kekerasan terhadap anak yang terjadi tidak bisa diakumulasi bulat.
Karena pasti akan berubah-ubah setiap bulan dan tahunnya.
"Misalnya bulan ini ada peningkatan kekerasan anak, setelah dilakukan pendalaman oleh tim di akhir bulan tidak ada peningkatan," jelas Irna.