Tragedi Sriwijaya Air
CVR Sriwijaya Air Ditemukan Pakai Kapal Penyedot Lumpur, Tim Hampir Menyerah di Hari Akhir Pencarian
Black box berisi CVR Sriwijaya Air Sj 182 tersebut bisa ditemukan berkat kapal penyedot lumpur yang digunakan.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Selain itu, data FDR juga berkontribusi pada peningkatan desain sistem pesawat dan kemampuan untuk memprediksi potensi kesulitan seiring bertambahnya usia pesawat.
Baca juga: KRONOLOGI Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Mesin Turbin Hidup sampai Kesimpulan Tak Meledak di Udara
Baca juga: Denny Darko Syok Liat Plastik Kuning Besar di Ruang Autopsi Sriwijaya Air SJ-182 : Hawanya Beda Dok
Data FDR juga digunakan untuk memantau kondisi mesin pesawat.
Dengan begitu, maskapai penerbangan dapat membuat keputusan untuk mengganti mesin sebelum terjadi kegagalan.
FDR berukuran tinggi 16 cm, lebar 12,7 cm, dan kedalaman 50 cm, dengan berat 4,8 kg.
CVR Sangat Penting
Sebelumnya diberitakan, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan tanpa adanya CVR, pihaknya tidak bisa mendapatkan data percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan co-pilot.
Padahal data tersebut sangat signifikan untuk proses investigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

"Kami belum berpikir kalau ( CVR) tidak ketemu. Kalau tidak ketemu kami tidak bisa menghasilkan report atau kesimpulan apa yang terjadi di (masa) terakhir (jatuhnya pesawat) itu," kata Soerjanto pada 10 Februari 2021.
KNKT telah memperoleh black box berisi flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan pada Selasa (12/1/2021).
Tim SAR gabungan berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR) black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa (12/1/2021) sore.