Minat Wisata Religi di Banten Meningkat Jelang Ramadan, Warga Padati Makam Syeikh Jamaludin
Warga memadati area pemakaman Syeikh Jamaludin di Kota Cilegon, Banten, pada Minggu (4/4/2021).
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Warga memadati area pemakaman Syeikh Jamaludin di Kota Cilegon, Banten, pada Minggu (4/4/2021).
Area pemakaman itu berada dekat dengan dermaga reguler Pelabuhan Merak.
Baca juga: Libur Paskah 2021: Polsek Kaseman Jaga Ketat Tempat Wisata Banten Lama Waspadai Aksi Teror
Baca juga: Tempat Wisata di Kabupaten Lebak akan Dibuka Kembali, Ada Museum Multatuli hingga Pantai Sawarna
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com, bis pariwisata mengantre memadati area parkir dermaga reguler Pelabuhan Merak.
Bis pariwisata itu berasal dari berbagai kota di Banten dan Jawa Barat yang membawa rombongan peziarah.
Rombongan datang dari pesantren atau keluarga. Mereka berziarah ke makam Syeikh Jamaludin.
Area pemakaman itu terletak di sebuah bukit setinggi sekitar 200 meter yang menghadap langsung ke Selat Sunda.
Dari bukit makam Syeikh Jamaludin itu, para peziarah dapat melihat antrea kendaraan bermotor masuk keluar kapal feri.

Melihat banyaknya jumlah peziarah yang datang, mereka harus menunggu di parkiran dermaga refuler Pelabuhan Merak.
Para laki-laki di antaranya memakai peci hitam dan sarung. Sedangkan para perempuan menggunakan kerudung yang menutup aurat.
Peziarah dari Cianjur, Budiman, mengaku harus menunggu selama hampir tiga jam untuk masuk area pemakaman.
"Sudah sampai di sini dari pukul 13.00 WIB sampai ini sekarang pukul 17.00 WIB belum dapat giliran masuk," kata dia, kepada TribunBanten.com, saat ditemui di parkiran kendaraaan bermotor dermaga reguler Pelabuhan Merak, Minggu (4/4/2021).
Baca juga: Wisata Kuliner dengan Konsep Alam di Kota Serang, Saung Ende Jadi Magnet Wisatawan Saat Akhir Pekan
Baca juga: Targetkan Banten 10 Besar Destinasi Pariwisata Ramah Muslim, Wagub: Optimalkan 4 Aspek Penting
Dia mengaku pihak pengelola pemakaman membatasi jumlah orang yang masuk ke area tersebut.
"Dari pengelola diizinkan empat bis masuk lainnya harus menunggu di sini," tambahnya.