Selesai Berziarah ke Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Peziarah Foto di Beberapa Spot Instagramable
Alhamdulillah mumpung masih hidup. Walaupun sudah tua, tapi masih diberikan kesempatan untuk berziarah ke sini
Laporan Reporter TribunBanten.com, Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG – Terik matahari cukup terasa di kawasan Banten Lama, Selasa (6/4/2021) sekitar pukul 11.20.
Namun, teriknya matahari tidak menghalangi para peziarah berswa foto di sekitar Masjid Agung Banten.
Mereka baru saja berziarah di makam Sultan Maulana Hasanuddin yang terletak di satu kawasan Masjid Agung Banten.
Ada yang berswafoto, ada juga yang beristirahat di bawah payung raksasa di sekitar masjid.
Baca juga: Andika Hazrumy: Wisata Ziarah di Banten Didorong Jadi Percontohan Toilet Sehat
Baca juga: Melongok Situs Patapan Peninggalan Zaman Megalitikum di Serang, Kerap Dikunjungi Peziarah
Atikah Melani Oktavia, misalnya. Dia memanfaatkan momen setelah berziarah untuk berfoto bersama rombongannya di sekitar Masjid Agung Banten.
Remaja berusia 16 tahun ini dari Pondok Pesantren Sirojul Mustakim, Rangkasbitung, Lebak.
“Setiap tahun selalu berziarah ke makam-makam di sekitar Masjid Agung Banten. Tempatnya bersih, bagus, luas, dan cakep buat foto,” ujarnya kepada TribunBanten.com di kawasan Masjid Agung Banten, Selasa.
Atikah datang bersama 120 orang menggunakan dua bus.
Mereka datang untuk rihlah dan berziarah menjelang Ramadan.
Baca juga: Wisata Religi di Banten, Ziarah ke Makam Pangeran Jaga Lautan di Pulau Cangkir
Selain ke Banten Lama, Gunung Santri dan Anyer menjadi lokasi tujuan ziarah selanjutnya.
Anah Armah, peziarah dari Majelis Taklim Nurul Huda Bekasi, sengaja mendatangi kawasan Masjid Agung Banten untuk berziarah ke makam Sultan Maulana Hasanuddin.
Biasanya, perempuan berusia 77 tahun ini berziarah ke Cianjur, Cirebon, dan Gunung Santri di Cilegon.
“Alhamdulillah mumpung masih hidup. Walaupun sudah tua, tapi masih diberikan kesempatan untuk berziarah ke sini,” katanya.
Dia datang bersama rombongan menggunakan satu bus.
Di kawasan Banten Lama, pengunjung tidak hanya berziarah, tetapi mereka juga memanfaatkan beberapa spot menarik untuk berfoto.
Anggota Paguyuban Potograper Lembaga Peduli Banten Lama Muhamad Arwani mengatakan terdapat sejumlah spot foto instagramable yang disasar pengunjung.
Sejumlah spot itu di antaranya Museum Kepurbakalaan Banten Lama, Meriam Ki Amuk, Rorodenok Keraton Surosowan, pintu masuk makam Maulana Hasanuddin, taman, dan menara masjid.
Adapun pengunjung tidak diperbolehkan menaiki menara masjid karena banyak kabel pengeras suara.
Menurut Arwani, dia biasa memasang tarif Rp 20.000 untuk foto berukuran 20R ditambah bingkai Rp 20.000.
“Untuk foto berukuran 6R tarifnya Rp 10.000,” katanya.
Dalam sehari, Arwani mengaku mencetak 10 lembar foto pada hari biasa.
Namun, pada akhir pekan, dia bisa mencetak lebih dari 40 lembar foto.
Wakil Ketua Kenadziran Kesultanan Maulana Hasanuddin Banten H Tb Ahmad Uci mengatakan di sekitar Masjid Agung Banten ada tujuh makam utama.
Baca juga: Ziarah ke Makam Sultan Maulana Yusuf, Putra Sultan Maulana Hasanudin di Banten Lama
Sultan Maulana Hasanuddin, permaisuri, dan sultan haji, adalah tiga di antara makam yang berada di kompleks utama.
Adapun di luar kompleks utama, terdapat makam keturunan kesultanan, kerabat, dan syuhada.
“Peziarah berasal dari penduduk lokal dan sejumlah wilayah luar Banten, seperti Palembang, Madura, dan Bekasi,” katanya.
Biasanya peziarah datang sembari membawa bunga, bakar buhur, dan membawa kain putih.
Mereka menyerahkan barang bawaan itu kepada petugas kenadziran.
Kenadziran adalah Lembaga eks Kesultanan Banten yang bertugas mengelola perwakafan dan aset Kesultanan Banten serta sudah disahkan Badan Wakaf Indonesia.
Kenadziran memiliki kegiatan rutin tahunan, yaitu memberikan santunan kepada anak yatim menjelang Ramadan.
“Ada juga kegiatan Maulid Nabi pada 12 bulan Mulud, haul Sultan Maulana Hasanuddin pada 29 Ramadan, serta puncak haul akbar pada 1 Syawal,” ucap pria berusia 50 tahun ini.