Siti Zahratul Chosiyah Didapuk jadi Mahasiswa Termuda Untirta Usai Lolos SNMPTN di Usia 15 Tahun

Bagaimana bisa seorang Zahra di usia 15 tahun diterima kuliah di universitas negeri di Banten ini?

Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Abdul Qodir
Dok. Pribadi
Siti Zahratul Chosiyah tercatat sebagai mahasiswi termuda di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten setelah lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021, di usia 15 tahun 11 bulan. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Amanda Putri Kirana

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pada usia 15 tahun sebagian besar remaja masih duduk di bangku SMP. Namun, tidak dengan Siti Zahratul Chosiyah tercatat.

Zahra,-sapaannya, baru saja dinobatkan sebagai mahasiswi termuda setelah lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang, di usia 15 tahun 11 bulan.

Zahra diterima sebagai mahasiswi Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Untirta.

Bagaimana bisa seorang Zahra di usia 15 tahun diterima kuliah di universitas negeri di Banten ini?

Ketika kamu sedang bermalas-malasan, ingatlah ribuan pesaingmu sedang berusaha keras untuk mengalahkanmu.

Begitulah seuntai kata yang menjadi motivasi seorang untuk memecutnya dirinya giat belajar untuk menggapai cita-cita.

Capaian menjadi mahasiswi termuda di univesitas negeri melalui jalur SNMPTN tidak terjadi begitu saja.

Baca juga: Banten Masuk 20 Provinsi Terbanyak Siswa Lolos SNMPTN 2021, Berapa Pendaftar dan yang Diterima?

Baca juga: Viral Pemuda Menangis Haru Bareng Ibu saat Tahu Lolos SNMPTN 2021, Diterima di PTN & Jurusan Impian

Zahra telah berjuang mengejar cita-citanya sejak ia masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiah (MI) hingga Aliyah (MA).

Ia sudah masuk sekolah tingkat dasar di MI Darussalam sejak usia empat tahun. 

Meski menjadi murid termuda, rupanya prestasi akademik seorang Zahra sudah terlihat saat itu. 

“Alhamdulillah Zahra selalu mendapat peringkat tiga besar dari MI hingga SMA/MA di Darussalam,” kata Zahra kepada TribunBanten.com, Senin (12/4/2021).

Saat duduk di bangku SMP, ia juga menjadi juara umum di MTS Darussalam.

“Alhamdulillah, untuk prestasi non-akademik juga banyak, seperti Juara 2 MTQ Cabang MFQ Tingkat Kecamatan Sindang Jaya Tahun 2019 dan juara 1 FORMI Cabang Dagongan Putri Tingkat Nasional Tahun 2019,” jelasnya.

Zahra bercita-cita menjadi guru.

Sebab, ia berkeinginan meneruskan perjuangan orang tuanya yang telah mengabdi sebagai pengajar selama 27 tahun di sekolah.

Tak tinggal diam, gadis kelahiran Tangerang 16 April 2005 ini mengaku minimal menghabiskan waktu lima jam setiap hari untuk belajar. Kegiatan itu dilakukannya rutin setiap hari hingga saat ini.

Baca juga: 37.050 Peserta Ikut Ujian UTBK-SBMPTN di Untirta

Baca juga: Baznas Banten Bantu Mahasiswa Berprestasi Kurang Mampu Lewat Program SKSS

  

Bahkan, sebelum masa pandemi Covid-19, ia mengaku biasa belajar sejak pukul 04.00 pagi.

Menurut Zahra, belajar di waktu subuh membuat dirinya lebih cepat menyerap materi pelajaran.

“Selain belajar dari buku, Zahra juga menggunakan media sosial dan aplikasi pembelajaran yang ada untuk mendapatkan materi,” tutur Zahra.

Namun, ada kalanya ia merasakan berada pada titik jenuh atau lelah dari kegiatan belajar yang dilakoninya.

Hal itu tidak dijadikan beban dirinya.

Untuk membangkitkan semangatnya, Zahra beristirahat sejenak sambil mendengarkan musik, bermain game, dan juga menonton Youtube.

  

Baca juga: Selamat! 7 Mahasiswa Unsera Lolos Kampus Mengajar Kemendikbud, Mengabdi 3 Bulan di Lokasi Terpencil

Perjuangannya belajar dengan giat dan tekun selama tiga tahun di bangku MA, membuahkan hasil yang baik.

Tidak pernah terpikirkan olehnya untuk bisa diterima di salah satu universitas favorit di Wilayah Provinsi Banten dengan jalur SNMPTN.

“Zahra mengambil Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris,” imbuhnya.

  

Mengapa memilih Untirta sebagai pelabuhan terakhir untuk menentukan masa depannya?

Zahra mengatakan ia mengikuti jejak ayahnya yang juga merupakan alumni Untirta.

“Hal tersebut membuat saya yakin bahwa Untirta adalah tempat terbaik untuk saya belajar,” ujar gadis berhijab ini.

Kata Zahra, motivasi melanjutkan kuliah semakin besar ketika ibunya sudah tiada pada awal April lalu.

“Untuk persiapan menjelang kuliah, Zahra sudah mulai belajar sedikit sedikit apa yang harus dipahami nanti dan mulai mempersiapkan segala kebutuhan,” tutup Zahra.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved