Wisata Religi di Kabupaten Serang: Masjid Jami Aria Bajo, Pusat Penyebaran Agama Islam Sejak Abad 18
Kabupaten Serang di Provinsi Banten dikenal sebagai salah satu tempat penyebaran Agama Islam.
Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com Mildaniati
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kabupaten Serang di Provinsi Banten dikenal sebagai salah satu tempat penyebaran Agama Islam.
Salah satu tempat yang menjadi peninggalan, yaitu Masjid Jami Darussalam Aria Bajo.
Masjid Jami Darussalam Aria Bajo berada di RT/RW 021/05, Kampung
Masigit, Desa Ciomas, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.
Masjid Jami Darussalam Aria Bajo itu berasal dari nama dua tokoh pendiri, yaitu Ki Aria Bahudita dan Ki Bajo.
Ustaz Munawir bin KH Maksum, cicit keturunan ki Aria Bahudita, mengatakan kedua tokoh itu adalah pejuang utusan Kerajaan Mataram yang masih memiliki hubungan dengan Kesultanan Banten.
Menurut dia, mereka diperintahkan untuk menyebarluaskan Agama Islam pada abad ke-18.
Pada saat itu, kata dia, Ki Aria Bahudita memangku jabatan bupati di Desa Ciomas.
"Halangannya ketika itu dari Rawayan di Gunung Karang yang belum masuk islam," kata pria berusia 54 tahun itu kepada TribunBanten.com saat ditemui di rumahnya, Sabtu (1/5/2021).
Baca juga: Wisata Religi di Cilegon: Al-Quran Raksasa Karya Ulama Ahmad Basharudin, Masih Terawat di Usia 30an
Baca juga: Wisata Religi Pandeglang: Melihat Jejak Batu Quran & Makam Keramat Syekh Maulana yang Penuh Misteri
Lalu, kedua tokoh itu menetap di lokasi itu sehingga akhrinya membuat masjid yang diwariskan untuk warga dan keturunan mereka di
Desa Ciomas.
Pada 1829 Ki Aria Bahudita wafat. Dia di makam kan di belakang masjid. Area pemakaman itu diberi ruangan segi empat dari tembok dan dicat putih. Di sisi kiri, depan, belakang, terdapat makam lainnya.
"Yang dimakamkan di dekat Ki Aria itu masih orang sini, asli keturunannya," ujarnya.
Sampai saat ini, masjid itu masih kokoh berdiri di tepi jalan Kampung Masigit.
Masjid itu terlihat berwarna putih, hijau telur asin. Terdapat 7 buah anak tangga menuju pendopo dan ruang utama masjid.