Lagi, Kisah Pilu Ibu di Lebak Ditandu Sarung Bersama Bayinya Usai Melahirkan Karena Jalan Rusak

Namun, dia dan bayinya terpaksa turun dan ditandu dengan sarung karena jalan yang rusak hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Dok. Pribadi
Marsita (20) bersama bayi perempuannya yang baru dilahirkannya ditandu sarung oleh warga, dari Puskesmas Bojongmanik ke rumahnya, Kampung Karangbalang, Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (2/6/2021) pagi, karena kondisi Jalan rusak. 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Cerita pilu ibu hamil ditandu sarung selepas melahirkan karena jalan rusak kembali terjadi di tanah Banten. Kali ini terjadi di Kampung Karangbalang, Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak.

Marsita (20) terpaksa ditandu bersama bayi perempuan yang baru dilahirkannya dari Puskesmas Bojongmanik ke rumahnya pada Rabu (2/6/2021) pagi, karena kondisi Jalan rusak.

Epi, keluarga sekaligus tetangga Marsita menceritakan, semula pada Senin (31/5/2021), Marsita mengalami kontraksi dan langsung diantar keluarga menuju Puskesmas Bojongmanik.

"Tradisi di kampung kami itu kalau ada ibu yang mau melahirkan, biasanya bidan sudah kasih arahan lebih dulu 3 hari sebelumnya supaya ke tempat yang dekat dengan puskesmas. Nah, hari Senin itu si ibu berangkat jalan kaki diantar sama keluarganya sampai ke jalan yang bisa masuk mobil," ujar Epi saat dihubungi, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Curhat Ibu Hamil di Pandeglang Ditandu Sarung Saat akan Melahirkan: Cemas Tapi Tak Ada Pilihan

Baca juga: Dua Ibu Hamil Ditandu Sarung Saat ke Puskesmas Hingga Bayi Meninggal, Kadinkes Pandeglang Menghilang

Marsita melahirkan bayi perempuan dengan selamat setelah persalinan di puskesmas tersebut.

Bidan di puskesmas tidak menginzinkannya pulang ke rumah karena kondisi tubuhnya masih belum pulih sehingga harus mengingap.

Dan baru pada Rabu (2/6/2021), Marsita diziinkan pulang oleh pihak puskesmas.

Marsita (20) bersama bayi perempuannya yang baru dilahirkannya ditandu sarung oleh warga, dari Puskesmas Bojongmanik ke rumahnya, Kampung Karangbalang, Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (2/6/2021) pagi, karena kondisi Jalan rusak.
Marsita (20) bersama bayi perempuannya yang baru dilahirkannya ditandu sarung oleh warga, dari Puskesmas Bojongmanik ke rumahnya, Kampung Karangbalang, Desa Parakanbeusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (2/6/2021) pagi, karena kondisi Jalan rusak. (Dok. Pribadi)

Namun, Marsita yang baru melahirkan bayinya harus melakukan perjalanan yang lebih kurang sama seperti saat keberangkatannya.

Baca juga: Viral Lagi, Ibu Hamil di pandeglang Ditandu Melintasi Jalan Setapak Rusak, Wajahnya Terlihat Cemas

Baca juga: Viral 2 Ibu Hamil Ditandu Sarung di Pandeglang Hingga Bayi Kembar Meninggal, Dinas PMPD Heran

Mulanya Marsita dan bayinya dibawa dengan mobil dari puskesmas sejauh 3 kilometer.

Namun, dia dan bayinya terpaksa turun dan ditandu dengan sarung karena jalan yang rusak hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Selain itu, kondisi Marsita masih lemah pasca-melahirkan.

"Jarak dari puskesmas ke rumah si ibu itu kan jauhnya 6 kilometer, 3 kilo bisa pakai mobil 3 kilonya harus jalan kaki," tegasnya.

Baca juga: Lagi, Nenek 70 Tahun di Pandeglang Ditandu Sarung 4 Km Berobat ke Puskesmas Akibat Jalan Rusak

Epi berharap pemerintah daerah setempat memperhatikan nasib warga di daerah Bojongmanik yang bertahun-tahun tanpa tersentuh pembangunan maupun perbaikan jalan.

Sebab, jalan rusak mempengaruhi berbagai aspek kehidupan warga, termasuk akses menuju fasilitas kesehatan.

"Kalau jalan sementara ini belum diaspal. Soalnya kalau melintas ke kampung kami harus melewati jembatan Kali Ciujung dan baru di jalan raya bisa bisa diantar pakai mobil ke puskesmas," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved