PLN UID Banten Melalui PLN Peduli Kembangkan Program Domba Listrik untuk Lima Pondok Pesantren

Masyarakat pastinya sangat terbantu, ini program jangka panjang yang diharapkan berhasil dan menjadi satu di antara penopang ketahanan pangan

dokumentasi PLN UID Banten
Pemberian bantuan program Dolis dari PLN UID Banten kepada lima pondok pesantren di Banten. 

TRIBUNBANTEN.COM - PLN UID Banten telah menjalankan program Domba Listrik atau Dolis pada 2020.

Dolis adalah bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN UID Banten untuk pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berkembang melalui anak usaha berkelanjutan ternak domba.

Assistant Manager TJSL PLN UID Banten Rekky Salfischberger mengatakan tahun ini Dolis sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya.

Kali ini, penerimannya adalah pondok pesantren (ponpes).

Baca juga: PLN Bangun Tiga PLTM Senilai Rp 200 Miliar, Manfaatkan Bendungan Milik Kementerian PUPR

"Kami sangat berharap program ini bisa berjalan dengan baik. Jika sudah berkembang biak, bisa berbagi kepada masyarakat, terutama yang kurang mamu dan mengajak untuk beternak domba," katanya.

Domba dari ponpes bisa dikembangkan ke depannya dengan sistem gaduh sehingga manfaatnya benar benar bisa menyebar kemasyarakat.

Adapun bantuan senilai total Rp 250 juta diberikan kepada lima ponpes penerima manfaat, yaitu tiga di Kabupaten Tangerang dan dua di Serang.

Penerima program di Kabupaten Tangerang adalah Ponpes Riyadusolohin di Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja; Ribatussibyan di Desa Mekarsari, Kecamatan Rajeg; dan Al Falahiyah di Desa Dangdeur, Kecamatan Jayanti.

Baca juga: PLN Peduli Dukung Pengurusan Akta Kelahiran, Masyarakat Bayah Barat Lebak Bersyukur

Di Serang adalah Ponpes Sirotul Asror, Desa Pulo, Kecamatan Ciruas dan Fathul Khoir di Kelurahan Curug, Kecamatan Curug.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banten Dwidjo Harsono mengatakan mendengar program Dolis ini pertama kali di Tangerang.

Menurut dia, program seperti ini sangat baik dan perlu dikembangkan ke banyak daerah di Banten.

"Masyarakat pastinya sangat terbantu, ini program jangka panjang yang diharapkan berhasil dan menjadi satu di antara penopang ketahanan pangan, terutama kebutuhan daging," ucapnya.

Banyak bisnis turunan dari beternak domba, seperti Idul Adha, akikah, kuliner, dan kotorannya juga bisa dijadikan pupuk organik.

Penerima program Dolis mendapat pelatihan di Ponpes Al Falahiyah Jayanti dan diajarkan drh Titi dari Puskeswan Kabupaten Tangerang. 
Penerima program Dolis mendapat pelatihan di Ponpes Al Falahiyah Jayanti dan diajarkan drh Titi dari Puskeswan Kabupaten Tangerang.  (dokumentasi PLN UID Banten)

"Banyak petani tanaman hias membutuhkan pupuk dari domba. Semua ponpes penerima bantuan program Dolis ini harus bersyukur," ujarnya.

Dia berpesan agar memelihara domba sebaik mungkin untuk membantu kesejahteraan di sekitar ponpes terlebih dahulu.

"Kami dari dinas Provinsi Banten sangat senang jika ke depannya PLN Banten bisa terus bersinergi seperti ini dalam pengembangan Dolis atau program lainnya," katanya. 

Ketua Ponpes Sirotul Asror, Narsudin, mengatakan harapannya menjadi kenyataan karena sudah ada ternak domba di ponpesnya.

Dia mengaku sudah lama berharap memiliki ternak domba.

"Alhamdulillah mungkin ini jawaban doa kami. Kami mewakili ponpes yang lainnya, baik yang di Serang maupun di Kabupaten Tangerang, mengucapkan banyak terima kasih kepada PLN UID Banten yang telah membantu dan mempercayakan kepada kami untuk mengembangkan ternak Dolis ini."

"Insyaallah Dolis di ponpes kami bisa terus berkembang biak dan manfaatnya bisa kami rasakan bersama masyarakat di pondok dan sekitarnya," ujar Nasrudin. 

Para penerima bantuan ini telah mendapatkan pelatiihan peternakan domba oleh PLN UID Banten.

Pelatihan itu digelar di Ponpes Al Falahiyah Jayanti dan diajarkan drh Titi dari Puskeswan Kabupaten Tangerang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved