Virus Corona di Banten
Wagub Banten Lapor ke Airlangga Soal Perkembangan Covid-19: Warga Abai Prokes Picu Lonjakan Kasus
Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, melaporkan perkembangan terkini kasus positif Covid-19 di Banten kepada pemerintah.
TRIBUNBANTEN.COM - Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, melaporkan perkembangan terkini kasus positif Covid-19 di Banten kepada pemerintah.
Laporan itu disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada saat mengikuti rapat virtual koordinasi perkembangan dan penanganan pandemi Covid-19.
Rapat koordinasi perkembangan dan penanganan pandemi Covid-19 itu
diikuti oleh delapan provinsi.
"Kami melaporkan perkembangan terakhir di Banten bahwa Kabupaten/Kota di Banten kembali masuk zona oranye," kata Andika, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Bunga Citra Lestari Sebut Mentalnya Down saat Terpapar Covid-19 Hingga Rindu Noah : Rasanya Berat
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Satgas IDI: Indonesia Harus Terapkan Lockdown 2 Minggu
Selain Banten, tujuh provinsi lain yang ikut dalam rapat tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogyakarta, Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau.
Rapat juga dihadiri perwakilan dari Kemensesneg, Kemendagri, Kemenkeu, Kemenkes, Seskab, TNI, Polri, BNPB dan Stafsus Presiden Ati Dwipayana.
Menurut Andika, data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, menunjukkan peningkatan kasus Covid-19 dalam satu bulan terakhir.
Seluruh wilayah Kabupaten/Kota kembali masuk zona oranye risiko penyebaran Covid-19.
Jumlah kasus konfirmasi per 19 Juni 2021 mencapai 53.487 dengan angka kasus aktif mencapai 2.619 atau 4,89 persen.
Adapun angka kesembuhan mencapai 49.494 atau 92,54 persen, dan angka kematian 2,56 persen.
Masih mengutip data dinkes, kata Andika, dalam satu pekan terakhir ada kenaikan angka kasus konfirmasi dari sebelumnya.
Adanya varian baru dengan tingkat potensi penularan tinggi, serta pengabaian masyarakat terhadap protokol kesehatan yang berdampak negative pada penyebaran virus berbahaya ini.
"Padahal pada awal Mei lalu, tingkat penularan kasus rendah sampai dengan satu Minggu pasca-Idulfitri," ucapnya.
Namun sejak 25 Mei 2021, Andika melanjutkan, sampai dengan 19 Juni 2021 tingkat penularan kasus terus mengalami kenaikan.
Data Dinkes menunjukkan angka positif rate atau total jumlah kasus positif dibagi jumlah total swab yang diperiksa, sebesar 5,539 persen.
Untuk target swabnya sendiri sudah melebihi Standar WHO yaitu satu persen jumlah penduduk.
"Namun, angka positif rate masih di atas lima persen, karena itu masih perlu ditingkatkan upaya testing dan tracing," ujar Andika.
Baca juga: Puluhan Nakes Terpapar Covid-19, 5 Puskesmas di Kabupaten Tangerang Ini Ditutup Sementara
Baca juga: Pasien Terus Berdatangan, Ketersediaan Kasur Untuk Pasien Covid-19 di Tangsel Menipis
Lebih jauh, Andika mengaku, dirinya juga melaporkan dalam rapat tersebut, ketersediaan tempat tidur ruang ICU dan isolasi Covid-19 di Provinsi Banten per 19 Juni 2021.
Disebutkan, ketersediaan ruang ICU sebanyak 350 (78,57 persen) terisi, dan 75 ruang ICU (21,43 persen) tersedia.
Sedangkan ruang isolasi Covid-19 sebanyak 3.445, yang terpakai sebanyak 2.786 (80,87 persen), dan sebanyak 659 (9,23 persen) tersedia.
"Terjadi peningkatan angka BOR baik untuk ruang ICU, ruang isolasi maupun rumah singgah," ungkapnya.
Terkait pelaksanaan vaksin, Andika mengaku dirinya melaporkan di dalam rapat, sampai dengan 19 Juni 2021 sebanyak 406.742 sasaran yang terdiri dari SDM kesehatan, petugas publik dan lansia telah mendapatkan vaksin dosis kedua.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga dalam arahannya pada rapat tersebut mengatakan, terkait fasilitas umum kapasitasnya 25 persen perizinan yang ditentukan gubernur, bupati atau wali kota, termasuk pengaturan tempat wisata yang tidak terkontrol sebaiknya dihentikan dahulu.
"Kegiatan budaya termasuk hajatan karena kegiatan ini berbasis hajatan perizinan perlu diperketat, dan kapasitas harus ditekan serendah mungkin atau 25 persen," ungkap Airlangga.
Berikutnya, Airlangga melanjutkan, kegiatan seminar, rapat-rapat di daerah merah dihentikan, namun daerah non merah kapasitas 25 persen.
"Untuk transportasi sesuai protokol kesehatan dan regulasi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Andika Hazrumy Lapor pada Menko Perekonomian, Warga Banten Abai Prokes Memicu Lonjakan Covid-19