Berita Viral
Kasatpol PP Gowa Sebut Wanita yang Dipukul Anak Buahnya Tidak Hamil, Polisi Ungkap Pendapat Lain
Kasatpol PP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Alimuddin Tiro memberikan pernyataan bahwa wanita yang dipukul oknum petugasnya tidak dalam keadaan hamil
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla
TRIBUNBANTEN.COM - Ramai diperbincangkan tentang peristiwa oknum satpol PP Kabupaten Gowa yang melakukan tindak penganiayaan terhadap ibu hamil viral di media sosial.
Kasatpol PP Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan Alimuddin Tiro memberikan pernyataan bahwa wanita yang dipukul oknum petugasnya tidak dalam keadaan hamil.
"Kami mendapat informasi bahwa korban ini tidak hamil sebagaimana berita yang beredar. Kalau bukti medis belum ada, dan ini akan kami telusuri," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/7/2021) hari ini.
Namun mengenai tindak kekerasan yang dilakukan petugasnya itu, Alimuddin tentu menyayangkan.
Padahal ia berharap operasi PPKM ini bisa berjalan dengan baik tanpa harus pakai kekerasan.
"Oknum tersebut belum kami periksa. Terkait sanksi tentunya kami serahkan kepada proses hukum yang berlaku," kata Alimuddin.
Baca juga: Mana Istrimu,Saya Periksa Kronologi Ibu Hamil Dipukul Satpol PP, Bajunya Diprotes di Rumah Sendiri
Kemudian Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Gowa, Ariffudin Saeni juga ikut bersuara memberikan pernyataan tentang kehamilan korban.
Menurutnya, hingga saat ini wanita itu tak bisa menunjukkan bukti secara medis jika dirinya sedang mengandung.
"Ini hanya informasi yang beredar dari pesan singkat dan belum ada bukti secara medis," ucap Ariffudin.
Sedangkan pihak kepolisian justru memberikan pendapat tentang kondisi korban yang dianiaya satpol pp tersebut.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bajeng, Ipda Haryanto membenarkan adanya peristiwa ini dan menyebut korban sempat alami kontraksi hingga barus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
"Tadi ada insiden saat razia PPKM dan sementara kami menerima laporannya namun tiba-tiba korban jatuh pingsan mungkin karena kontraksi sebab korban ini tengah hamil sembilan bulan," terang Haryanto.

Haryanto juga memastikan bahwa pihaknya sudah menerima laporan dugaan penganiayaan tersebut.
Perlu diketahui, viral video yang memperlihatkan oknum satpol PP berkelahi dengan pasangan suami istri karena mempermasalahkan izin buka kafe.
Melansir video dari @viralselebriti pada Kamis (15/7/2021) hari ini, terlihat pasutri itu dimarahi petugas terkait jam operasional kafe.
Namun pasutri ini mengatakan sudah izin dengan kepala desa.
Baca juga: Dasternya Dipemasalahkan, Ibu Hamil yang Diduga Dipukul Satpol PP Alami Luka Hingga Ketuban Pecah
"Tadi kau bilang saya gak punya hak saya satpol saya berhak saya punya wewenang," ujar satpol PP itu.
"Kewenangan macam apa pak?" tanya wanita tersebut.
Kemudian sang pria bertanya apa salah mereka hingga harus diperlakukan seperti ini.
Lalu terdengar kata-kata jika pihak wanita itu memarahi satpol PP karena pakaiannya dipermasalahkan.
"Yang lain gak dipermasalahkan, kenapa dengan saya punya pakaian," tambah si wanita.
Satpol PP itu langsung mengancam akan menutup kafe itu jika tidak ada pengunjung yang datang.
"Saya tutup ini kalau gak ada isinya," kata oknum satpol PP itu lagi.
"Isinya apa pak?" tanya lagi si pria.

"Ya kafemu," jawab satpol PP.
Lalu tiba-tiba satpol PP itu membentak padahal pasutri tersebut berkali-kali menjelaskan sudah izin ke kantor desa untuk buka.
"Santai pak istri saya lagi hamil," pinta si pria.
Namun satpol PP langsung memukul pria itu karena terlihat merekam.
"Kurang ajar kamu ngerekam," kata satpol PP tersebut.
Semakin beringas, satpol PP ini juga memukul wanita tersebut padahal sang suami sudah menjelaskan istrinya sedang hamil.
"Astagfirullah saya lapok pak, eh eh, lihat pak dia memukul pak, kurang ajar dia memukul pak," teriak si pria yang terima istrinya dipukul.
"Eh pak baik-baik pak ini rumah saya di sini, astagfirullah pak anda anggota tapi seperti itu, dia memukul istri saya pak astagfirullah," teriak kembali pria itu.
Dihimpun dari Tribun Timur, kegiatan tersebut merupakan operasi penegakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Gowa terus berlanjut, Rabu (14/7/2021) malam.
Ada empat tim yang dikerahkan dalam penegakan PPKM skala mikro ini dan menyasar berbagai tempat yang ada di Butta bersejarah.
Baca juga: Viral Pengantin di Boyolali Gelar Pernikahan di dalam Bus untuk Hindari Razia PPKM Darurat
Tim 4 yang dipimpin Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gowa, Hj Kamsina menyasar warkop.
Di daerah Panciro, petugas mendengar suara musik cukup keras. Petugas gabungan kemudian memeriksa Warkop Ivan.
Kedatangan Tim 4 di warkop ini berakhir perkelahian antara oknum satpol PP dengan pemilik warkop dan videonya kini viral di media sosial.
Di video itu, seorang Satpol PP Gowa yang di dadanya tertulis nama Dhani, adu mulut dengan pemilik warkop.
Perdebatan berakhir dengan pemukulan pemilik warkop oleh anggota Satpol PP bernama Dhani.
Istrinya yang menurut informasi bernama Riyana langsung berdiri dan melempar kursi ke Satpol PP saat melihat suaminya dipukul.
Satpol PP kemudian memukul wanita tersebut.
Kericuhan dapat dilerai oleh anggota Satpol PP lainnya dan seorang polisi yang ikut dalam patroli PPKM ini.
Korban Terluka dan Alami Pecah Ketuban
Ibu hamil yang diduga dipukul satpol PP dikabarkan mengalami luka di wajah serta air ketubannya pecah.
Bahkan saat ini ibu hamil tersebut dilarikan ke rumah sakit.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, ibu hamil itu masih tak bisa menahan emosinya lantaran terlibata adu mulut dengan oknum Satpol PP.
Melansir video di instagram @hariankopas pada Kamis (14/7/2021) hari ini, sang suami menunjukan bagaimana luka memar di wajah sang istri akibat dipukul satpol PP.
"Dia tampar istriku, sampai merah muka istriku, saya juga dia tampar," ujar si pria tersebut.
Pria ini menunjukan lebih dekat bekas luka yang ada di pipi istrinya itu.
Terlihat pipi wanita ini bengkak dan masih ada bercak merah bekas tamparan.
"Sampe berdarah istriku," lanjut pria ini.
Kemudian sang istri memberitahu suaminya kalau air ketubannya telah pecah.
"Ketuban istriku pecah astagfirullah," ucap sang suami.
Setelah itu pria ini menunjukan keadaan kafenya yang berantakan usai perkelahian tersebut.
"Kami ikuti aturan pemerintah tapi apa kami diperlakukan seperti ini," lanjutnya.
Lalu sang istri yang air ketubannya sudah pecah terpaksa harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan instensif.
Masih dalam video di akun yang sama, dapat dilihat wanita itu terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.
Suaminya juga memberitahu petugas medis kalau istrinya belum makan apapun dari siang sampai peristiwa itu terjadi.
TribunBanten.com/Kompas.com/Tribunnews