Virus Corona di Banten
Relawan Mengetuk Pintu Langit Bantu Pemakaman Jenazah Covid-19 di Cilegon Secara Gratis
Dari kejadian pertama itu, rupanya beberapa warga lainnya menawarkan diri untuk bergabung dalam RMPL seiring makin banyaknya warga meninggal dunia
Penulis: Khairul Maarif | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Tercatat, lebih 200 jenazah pasien Covid-19 di Cilegon dimakamkan para relawan yang tergabung Relawan Mengetuk Pintu Langit (RMPL).
Ketua RMPL, Aden Sunandar menceritakan organisasi relawan ini terbentuk karena terpanggil untuk membantu warga yang kesulitan memakamkan keluarganya yang meninggal karena Covid-19.
Kali pertama pemakaman dilakukan tim relawan ini pada 24 April 2020 dan dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19.
"Awalnya saya memakamkan hanya berlima waktu tetangga saya yang harus dimakamkan," katanya di kantor RMPL Jalam Cendana, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Sabtu (17/7/2021).
Baca juga: Kisah Petugas BPBD Kota Serang Membantu Mengantarkan Jenazah Bergiliran karena Mobil Hanya Satu Unit
Dari kejadian pertama itu, rupanya beberapa warga lainnya menawarkan diri untuk bergabung dalam RMPL seiring makin banyaknya warga meninggal dunia karena Covid-19.
"(Perekrutan) alamiah saja sampai hari ini, jika ada yang ingin gabung. Jadi, saya enggak pernah menawarkan, seperti kesadaran mereka saja," tambahnya.
 
Ia menegaskan pemberian bantuan pemakaman jenazah pasien Covid-19 tanpa dipungut biaya alias gratis.
"Jika keluarga mengeluarkan uang, kami pasti ditolak. Tetapi, jika memberikannya untuk yayasan dengan keridhoan akan diterima untuk kesejahteraan yayasan," jelasnya.
Baca juga: UPDATE: Terbanyak Sepanjang Pandemi, 1.205 Orang Meninggal Akibat Covid-19 dalam Sehari
RMPL awalnya merupakan yayasan yang mendidik anak-anak yang kurang mampu.
Pemakaman jenazah pasien Covid-19 diawali inisiatif dirinya bersama para murid di yayasan yang dipimpinnya seiring melonjaknya kasus Covid-19.
"Alhamdulilah saat ini kami sudah memiliki sekitar 30 anggota. Tentunya dari berbagai latar belakang usia. Dan ini tidak terikat pastinya," ujarnya.
 
Jika ada yang mengabarkan dirinya untuk memakamkan pasien Covid-19, Aden dengan sigap menginformasikannya di grup media sosial dan menanyakan kesiapan anggota untuk pemakaman jenazah tersebut.
Baca juga: Kronologi Petugas Kuburkan Peti Mati Kosong di Klaten, Jenazah Tertinggal di RS
"Awalnya mah susah banget buat nyari orangnya, bahkan kadang hanya berlima. Alhamdulilah sekarang mah sudah mudah cai orangnya," tuturnya.
 
Saat prosesi pemakaman, lanjut Aden, diharapkan ada anggota keluarga yang menyaksikan untuk untuk memastikan proses tersebut sesuai protokol kesehatan.
"Masa tega keluarga sendiri dimakamkan oleh orang lain. Karena itu kami ingin menunjukkan selama protokolnya tepat, insyaAllah aman," tandasnya.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											