News
Varian Baru Covid-19 Disebut Tak Terdeteksi CT Value, Pelaku Perjalanan dari Kolombia Dipantau Ketat
Mutasi varian Covid-19 baru perlu diwaspadai karena tak bisa dideteksi dengan CT Value.
TRIBUNBANTEN.COM - Mutasi varian Covid-19 baru perlu diwaspadai karena tak bisa dideteksi dengan CT Value.
Melansir Tribunnews, ini strategi untuk mencegah masuknya varian MU,
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menegaskan CT Value atau Cycle Threshold Value bukanlah cara untuk mendeteksi varian baru.
CT Value merupakan nilai yang muncul dalam pemeriksaan PCR.
Ia mengatakan, deteksi varian baru hanya bisa dilakukan melalui pemeriksaan Whole Genom Sequencing atau WGS.
"Jadi CT value tidak bisa menggambarkan apakah ini sebuah varian baru atau tidak.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga, 1525 Tenaga Kesehatan di Lebak Disuntik Vaksin Moderna
Tapi yang bisa memastikan adalah melalui pemeriksaan Whole Genom Sequencing," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual Jumat (10/9/2021).
Melalui pemeriksaan WGS ini, mutasi-mutasi dipetakan untuk dicocokan dengan varian asli virus corona.
Meski demikian, perlu kajian lebih lanjut untuk melihat kecenderungan varian-varian baru bisa terdeteksi perubahan pada pemeriksaan laboratorium.
Satu diantaranya, mungkin melalui perubahan pada CT value.
"Tapi ini tentunya masih harus perlu dikaji lebih lanjut, yang memastikan bahwa sebuah varian itu adalah suatu varian baru atau varian Mu itu adalah pemeriksaan WGS," tegas Nadia.
Cegah Masuknya Varian MU, Pelaku Perjalanan dari Kolombia dan Ekuador Dipantau Ketat
Terkait varian Mu, selain melakukan pemantauan terhadap varian Mu dengan berkoordinasi dengan petugas di pintu-pintu masuk kedatangan orang dari perjalanan luar negeri.
Baca juga: DPRD Lebak Gelar Rapat APBD 2021 di Hotel Berbintang di Jakarta, Sekwan: Biar Lebih Fokus
Nadia mengungkapkan, pemerintah tengah menyusun kebijakan untuk mengantisipasi kemungkinan masuknya varian Mu ke Indonesia.