Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN Tema 4 Kelas 4 SD/MI Halaman 46 Tokoh dalam Cerita Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur

Tuliskan pendapatmu tentang masing-masing tokoh yang terdapat dalam cerita Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur!

Editor: Vega Dhini
Freepik.com
Ilustrasi - Alat tulis untuk siswa belajar 

TRIBUNBANTEN.COM - Tuliskan pendapatmu tentang masing-masing tokoh yang terdapat dalam cerita Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur!

Pertanyaan di atas merupakan materi Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Tema 4 tentang Berbagai Pekerjaan.

Materi kunci jawaban tersebut termasuk dalam Pembelajaran 6, Subtema 1 berjudul Jenis-jenis Pekerjaan.

Ilustrasi - Siswi sedang belajar di rumah.
Ilustrasi - Siswi sedang belajar di rumah. (Freepik.com/jcomp)

Kunci jawaban ini ditujukan bagi orangtua untuk membimbing proses belajar anak.

Diharapkan orangtua bisa membimbing kegiatan belajar anak di rumah dengan semangat.

Rangkuman kunci jawaban ini hanya sebagai panduan, jawaban dari setiap soal tidak terpaku dari kunci jawaban ini.

Diharapkan siswa bisa mencari jawaban sendiri dari setiap soal yang disajikan.

Pada materi ini, siswa diminta mendiskusikan.

Simak pembahasan kunci jawaban Tema 4 Kelas 4 SD/MI halaman 46, selengkapnya berikut ini.

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 4 Kelas 6 SD/MI Halaman 85: Apa Dampak Penggunaan Narkoba Bagi Bangsa Indonesia?

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 4 Kelas 5 SD Halaman 22 23 24 25 26 Contoh Interaksi Antara Individu dan Kelompok

Baca juga: KUNCI JAWABAN Apa Kaitan Antara Kewajiban Sebagai Warga Negara dengan Pelestarian Hewan Langka?

Baca juga: Apa Dampak Dari Hal yang Dilakukan Oleh Dokter Rana Bagi Masyarakat? Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 SD

Kunci jawaban Tema 4 Kelas 4 SD/MI halaman 46

1. Tuliskan pendapatmu tentang masing-masing tokoh yang terdapat dalam cerita.

Jawaban: Ida anak cerdas, sederhana, dan jujur sehingga dia patut dijadikan teladan di sekolah. Sedangkan gugut anak yang malas belajar dan tidak jujur ketika ulangan. Sikap Gugut pada cerita di atas tidak patut untuk ditiru.

Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur

Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.

Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.

Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya. Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.

Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.

“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya.

Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah.

Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.

Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut.

“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut.

“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur.

Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.

Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(TribunPadang.com)

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Tuliskan Pendapatmu tentang Masing-masing Tokoh dalam Cerita 'Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur'

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved