Kejar Penilaian SAKIP, Pemkab Serang Memperbaiki Kualitas Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Adapun yang kedua, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) wajib mencari pohon kinerja.

dokumentasi Pemkab Serang
Pembinaan dari Evaluator Kementrian PAN dan RB terkait Evaluasi SAKIP dan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Aula KH Syam’un, Senin (25/10/2021). 

Dengan membuat pohon kinerja itu, akan bisa diketahui sebetulnya di OPD ini apa yang mesti yang menjadi tupoksinya yang perlu diangkat.

Jadi, semua nomenklatur di struktural seperti tahun ini di masa pandemi Covid-19, OPD bisa menemukam masalahnya masing-masing terutama indeks pembangunan manusia (IPM). 

“Kalau sekarang Ibu Bupati menekankan kepada pemulihan ekonomi. Jadi dari sisi pariwisata memulihkan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan juga sama akibat pandemi Covid-19 perlu pemulihan untuk lima tahun ke depan,” katanya.

Baca juga: Selamat! Pemkab Serang 10 Kali WTP, Dapat Penghargaan dari Kemenkeu, Bupati Ratu Tatu: Tidak Mudah

Hadir sebagai Evaluator pada Kementrian PAN dan RB terkait Evaluasi SAKIP dan PMPRB tersebut melalui virtual yakni, Umu Hanifah.

Kegiatan yang digelar Bagian Organisasi Setda Kabupaten Serang juga menghadirkan perwakilan dari OPD terkait. 

Kabag Organisasi Setda Kabupaten Serang, Farida, mengatakan pembinaan yang dilakukan Kementerian PAN-RB merupakan agenda rencana aksi Bagian Organisasi terkait dengan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dan implementasi reformasi birokrasi yang merupakan agenda rutin. 

Baca juga: Pemkab Serang Bakal Tanam Jagung di Lahan Seluas Seribu Hektare di 3 Kecamatan

“Kali ini memang mempertajam penyusunan pohon kinerja berdasarkan RPJMD yang terbaru dan renstra OPD terbaru, jadi agenda kita ke depan ini adalah mengeksistensi lagi semua OPD oleh tim kami tim penyusunan pohon kinerja,” ujarnya.

Adapun penurunan penilaian SAKIP, sebut Farida, karena adanya perubahan indikator kemudian ekspektasi dari MenPAN RB sehingga menyebabkan semua daerah mengalami penurunan penilaian Sakip dari A menjadi BB karena meningkatnya ekspektasi penilaian tersebut.

“Yang pasti kita selalu menargetkan capaian kinerja OPD semakin baik kualitasnya yang penting juga implementasinya," ucap Farida.

Misalnya pelayanan publik harus lebih baik dari sebelumnya, dan jumlah penurunan angka kemiskinan. Semua itu indikator semakin membaiknya kinerja pemda yang memengaruhi nilai SAKIP.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved