Liga 2 2021
Terseret dalam Dugaan Pengaturan Skor Perserang, Presiden RANS Cilegon FC: Kami Tak Ada Hubungannya
RANS Cilegon FC angkat bicara dan mengeluarkan statement terkait namanya yang terseret dalam tudingan Match Fixing (pengaturan skor).
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
"Kami juga sangat mendukung dan mengapresiasi tindakan yang dilakukan manajemen Perserang dalam upaya pemberantasan pengaturan skor atau match fixing untuk menciptakan sepak bola yang bersih dan menjunjung tinggi sportifitas." lanjut Roofi yang siap bekerja sama dengan pihak mana pun untuk menuntaskan isu pengaturan skor ini.
RANS Cilegon FC berharap hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi insan sepak bola di Indonesia serta menutup ruang gerak oknum-oknum perusak citra demi masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik lagi.
Manajemen Pecat 5 Pemain Perserang
Klub sepakbola Perserang resmi memecat 5 pemain dan seorang pelatihnya karena diduga terlibat dalam pengaturan skor di laga Liga 2 2021 yang tengah bergulir.
Klub milik Raffi Ahmad, RANS Cilegon FC pun ikut terseret dalam kasus dugaan pengaturan skor ini.
Manajer Perserang, Babay Karnawi alias Jibay mengatakan berdasar sejumlah informasi, pengakuan dan barang bukti yang dimilikinya, manajemen Perserang melaporkan inidikasi pengaturan skor yang ditemukan kepada PSSI sesuai dengan yurisdiksi sepakbola.
Menurut Jibay, indikasi pengaturan skor pertandingan ditemukan dalam sejumlah laga yang dijalani Perserang di Liga 2 musim ini.
Dugaan praktik pengaturan skor pertandingan yang dimaksud diindikasikan telah dilakukan oleh oknum tertenu dengan mengajak sejumlah pemain Perserang Serang.
"Beberapa orang telah menghubungi sejumlah pemain Perserang untuk membuat Perserang kalah dalam pertandingan melawan RANS Cilegon FC, Persekat Tegal dan Badak Lampung FC," kata Jibay dalam siaran pers yang diterima TribunBanten.com, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS - Perserang Pecat 5 Pemain dan 1 Pelatih, Diduga Terkait Pengaturan Skor di Liga 2
Berdasarkan bukti berikut pengakuan dari pemain dan pelatih, maka kemudian Perserang Serang telah melakukan tindakan tegas kepada lima orang pemain dan seorang pelatih kepala Perserang.
Lima pemain yang dimaksud adalah EDS, FE, EJ, AS dan AIH. Sedangkan pelatih adalah PW.
"Dengan pertimbangan integritas dan etik, keenam orang itu diberhentikan secara tidak hormat dari Perserang," jelas Jibay.
Atas dugaan kecurangan tersebut, Perserang resmi melaporkan kepada PSSI.
Babay melanjutkan, Perserang melaporkan kondisi yang terjadi di Perserang dalam rangka meminta Badan Yudisial PSSI menindak secara tegas seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam upaya pengaturan skor ini.
"Sebagai anggota, kami melaporkan agar PSSI melindungi klub, pemain, pelatih dan ofisial Liga 2 dari praktik seperti ini dengan memperketat pengawasan dalam jurisdiksi sepakbola di Liga 2," kata Jibay.
