Pengakuan Bocah 9 Tahun di Afganistan yang Dijual Seharga Rp 31 Juta, Impian Jadi Guru Kandas

Seorang anak kecil berinisial PM (9) asal Afghanistan dijual kepada pria dewasa untuk dinikahi.

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Capture CNN
Keluarga Afghanistan Jual Anak Berusia 9 Tahun sebagai Pengantin Seharga Rp 31 Juta 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla

TRIBUNBANTEN.COM - Seorang anak kecil berinisial PM (9) asal Afghanistan dijual kepada pria dewasa untuk dinikahi.

Dihimpun dari TribunWoW dari Daily Mail, gadis malang itu sengaja dijual dengan alasan keluarganya sedang krisis ekonomi.

Gadis itu nantinya akan dijadikan pengantin oleh pria berusia 55 tahun.

PM pun membeberkan ciri-ciri pria yang sudah membelinya itu.

Ia menyebut kalau pria itu sudah begitu tua serta janggut dan alisnya berwarna putih.

Terhimpit masalah ekonomi, membuat keluarga PM sampai tega menukar anaknya demi uang.

Baca juga: Intip Bocah SD di Kamar Kecil, Pria di NTB Rudapaksa Lalu Habisi Korban Pakai Setrum Ikan

"Ayah saya telah menjual saya karena kami tidak memiliki roti, beras atau tepung,”

“Dia telah menjual saya kepada seorang lelaki tua,” ujar PM.

Padahal PM mengaku ia memiliki cita-cita untuk menjadi guru.

PM mengaku kalau ia ingin sang ayah membatalkan dirinya yang hendak dijual itu.

Karena PM masih ingin bersekolah dan tinggal bersama keluarganya.

Diketahui kalau pria yang akan nikahi PM tersebut bernama Qorban.

Qorban datang ke rumah PM pekan lalu dengan menyerahkan uang senilai Rp 31 juta.

Uang tersebut diserahkan dalam bentuk tunai beserta dengan domba dan tanah.

Hal yang dikhawatirkan PM adalah kalau ia bisa saja jadi korban kekerasan setelah menikah.

Gadis mungil itu takut dipukul oleh sang suami.

Namun Qorban menegaskan kalau ia akan menjaga gadis itu seperti anaknya sendiri.

Baca juga: Celine Evangelista Akui Sudah Didekati Sejumlah Pria setelah Bercerai, Singgung soal Menikah Lagi

Bahkan pria itu menyebut dirinya membeli PM bukan sebagai pernikahan karena ia sudah memiliki istri.

“(Parwana) murah, dan ayahnya sangat miskin dan dia membutuhkan uang,”

“Dia akan bekerja di rumah saya. Saya tidak akan memukulinya. Saya akan memperlakukannya seperti anggota keluarga. Saya akan bersikap baik,” kata Qorban.

Ayah PM, Abdul Malik sempat memberi wejangan kepada Qorban saat membawa anaknya.

“Ini pengantinmu. Tolong jaga dia. Anda bertanggung jawab untuknya sekarang, tolong jangan pukul dia,” pinta Abdul Malik.

Gadis malang itu sempat menolak tapi ia langsung diseret ke mobil.

Ilustrasi pemerkosaan atau rudapaksa
Ilustrasi pemerkosaan atau rudapaksa (ibtimes.co.in via Tribunnews)

Keluarga PM mengaku tak punya pilihan lain.

Abdul Malik mengatakan tak punya pilihan lain karena keluarganya sangat miskin.

“Orang tua itu mengatakan kepada saya, ‘Saya membayar untuk gadis itu. Bukan urusanmu apa yang saya lakukan dengannya, itu urusan saya’,” kata Abdul Malik.

Diketahui, kalau keluarga PM tinggal di tenda pengungsian Afghanistan di barat laut provinsi Badghis selama empat tahun terakhir.

Keluarga Parwana Malik bertahan hidup dengan bantuan kemanusiaan dan pekerjaan yang menghasilkan sekitar Rp 38 ribu sehari.

Namun sejak Afghantistan diambil ahli oleh Taliban pada Agustus 2021 lalu kondisi perekonomian semakin hancur.

“Kami adalah delapan anggota keluarga. Saya harus menjual (mereka) untuk menjaga anggota keluarga lainnya tetap hidup,” ucap Abdul Malik.

Saudara P yang masih berusia 12 bulan pun ikut dijual.

Abdul Malik juga menyebut kalau uang dari hasil menjual Parwana hanya bisa untuk hidup beberapa bulan saja.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Terjebak Krisis, Keluarga Afghanistan Jual Anak Berusia 9 Tahun sebagai Pengantin Seharga Rp 31 Juta 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved