Ulama, Pendekar, hingga Ormas Turun ke Jalan, Minta Tempat Hiburan Malam di JLS Segera Dibongkar
Massa dari unsur organisasi kemasyarakatan (Ormas), Ulama, dan pendekar menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kecamatan Kramatwatu
Penulis: desi purnamasari | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Massa dari unsur organisasi kemasyarakatan (Ormas), Ulama, dan pendekar menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Baca juga: Tak Akan Ada Lagi Penolakan Saat Pembongkaran THM di JLS, Wabup Serang: Ormas Sudah Mendukung Kami
Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com pada Selasa (30/11/2021), tampak sejumlah orang turun ke jalan.
Satu unit mobil pick up membawa pengeras suara terlihat berada di tengah jalan.
Mereka menuntut pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang untuk memenuhi janji membongkar tempat hiburan malam ( THM) pada Selasa ini.
Mereka menilai Pemkab Serang tidak memiliki ketegasan sikap untuk segera membongkar THM.
Bahkan, mereka menilai Pemkab Serang terkesan mengulur-ulur waktu yang seharusnya penertiban dilakasankan pada hari ini, ternyata ditunda.
"Karena ini sudah berapa kali ditunda-tunda, maka kita akan tunggu Pemkab Serang untuk segera membongkar hari ini," kata Kiyai Abi Sujai sekali perwakilan MBB saat ditemui di lokasi.
Dia mengaku siap meratakan THM yang berada dijalur JLS ini. Menurut dia, tidak ada alasan untuk tidak meratakan THM pada hari ini.
"Bukan lanjutkan lagi akan tetapi harus diratakan hari ini juga. Kami tunggu kehadiran Pemkab Serang di sini guna menepati janji," katanya.
Pihaknya sudah berkordinasi dengan semua instansi untuk meratakan semua THM yang ada di JLS dan sudah disepakati bersama.
"Kami akan tunggu pemerintah kabupaten hadir di sini. Jika tidak kami siap membongkar," ujarnya.
Baca juga: Lanjutkan Penertiban THM di JLS Kramatwatu Kabupaten Serang, 500 Personel Gabungan Bakal Dikerahkan
Sebelumnya, Pemkab Serang mengagendakan pembongkaran THM menurukan 500 personel gabungan dan 4 alat berat, pada Selasa (30/11/2021)
Namun pembongkaran itu ditunda karena alasan personil gabungan yang terdiri dari Satpol PP dan kepolisian harus mengawal pengamanan aksi buruh pada hari yang sama.