BMKG Sebut Ada Potensi Tsunami 8 Meter di Selat Sunda, ASDP Merak: Cuaca Saat Ini Kurang Bersahabat
Selat Sunda khususnya wilayah Kota Cilegon dan sekitarnya, diinfomasikan menjadi zona yang rawan tsunami.
Penulis: Ahmad Haris | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Selat Sunda khususnya wilayah Kota Cilegon dan sekitarnya, diinfomasikan menjadi zona yang rawan tsunami.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Menurut Karnawati, wilayah Cilegon dan sekitarnya berpotensi terjadi tsunami hingga 8 meter, saat libur Natal dan tahun baru 2022.
"Misalnya di Cilegon, Banten, itu juga tempat wisata di Selat Sunda. Dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga delapan meter," ujarnya, Rabu (1/12/2021).
Dikutip dari Kompas.com, Dwikorita mengatakan hal tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR dengan pemerintah, Rabu.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak (Pelabuhan Merak) Hasan Lessy buka suara.
Ia mengamini, bila akhir-akhir ini cuaca di Selat Sunda sedang kurang bersahabat.
Baca juga: Basarnas Banten Imbau Masyarakat Waspada, Kepala BMKG Sebut Potensi Tsunami Terjadi saat Libur Natal
Meski demikian, dirinya terkejut, dan mengaku baru mendengar pernyataan potensi akan terjadinya tsunami hingga 8 meter.
"Waduh (tsunami 8 meter-red). Kami tidak bisa membenarkan hal itu, kalau kondisi cuaca di Selat Sunda memang saat ini dalam keadaan kurang bersahabat," ujar Hasan saat dihubungi Tribunbanten.com, Rabu (1/12/2021) sore hari.
Hasan menuturkan, bila cuaca semakin memburuk, dan BPBD melihat (membenarkan-red) dari info BMKG, pihaknya akan mengambil langkah lebih lanjut.
"Bila cuaca semakin memburuk, kapal sementara akan dihentikan untuk beroperasi," katanya.
Ia melanjutkan, sampai saat ini masih belum ada instruksi atau tanda-tanda agar kapal ferry dihentikan sementara untuk beroperasi.

Sementara, Kepala Basarnas Banten, Adil Triyanto, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi semua pihak, terkait potensi akan terjadinya tsunami.
Koordinasi itu penting dilakuakan, demi mengantisipasi kemungkinan terburuk terjadinya tsunami saat Natal dan tahun baru.
"Kantor SAR Banten selalu mengantisipasi dengan berkoordinasi bersama instansi lainnya," ujarnya kepada TribunBanten.com melalui pesan singkat, Rabu (1/12/2021).