Kritik Pedas Buruh di Banten Soal Ucapan Wahidin Halim: Bapak Bukan Gubernurnya Pengusaha Saja
Serikat buruh menanggapi pernyataan Gubernur Banten Wahidin Halim yang meminta para pengusaha mencari karyawan baru karena buruh berdemo dan mogok
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Yudhi Maulana A
Ketiga, dikatakan Afif, bahwasanya Wahidin Halim sempat mengatakan bahwa jika ada rekomendasi LKS Tripartit, maka akan dipertimbangkan.
"Namun faktanya meski sudah ada rekomendasi yang sangat bagus malah dikesampingkan," ucapnya.
Afif menduga bahwa hal itu dikarenakan adanya ancaman dari pemerintah pusat.
Baca juga: Profil Max Sopacua Lengkap dengan Perjalanan Karier Politiknya, Pernah Bersuara Soal Kudeta Demokrat
Menurutnya Pemprov Banten semestinya tidak perlu takut dengan ancaman pemerintah pusat.
"Masa mau membuat rakyatnya tersenyum dengan memberikan kenaikan upah diancam-ancam," tukasnya.
Keempat, Upah di Provinsi Banten, kata Afif, sebagai daerah penyangga ibukota DKI Jakarta seperti Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Tangsel.
Upah yang diterima itu tertinggal jauh dari Upah Bekasi dan Karawang.
Padahal dahulu, kata Afif, pada saat Wahidin Halim menjadi Wali Kota Tangerang selisihnya tidak jauh.
"Oleh karenanya penting, menjaga kesenjangan upah antar wilayah,"kata dia.
"Kami masih menyisakan ruang kepercayaan kepada Gubernur untuk mempertimbangkan kembali dan melakukan revisi UMK Banten 2022 dan Menetapkan UMSK," tambahnya.
"Jika berkomitmen ingin membuat rakyat tersenyum, Maka revisilah UMK 2022. Kalo masih ngotot dengan pendiriannya, saya khawatir buruh akan berikan mosi tidak percaya kepada Gubernur Banten," tukasnya.