Menkes Sebut Jakarta Jadi Medan Perang Pertama Hadapi Omicron, Diprediksi 'Memuncak' Februari-Maret

Puncak kasus Omicron di Indonesia diprediksi akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Editor: Renald
screenshoot
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin 

TRIBUNBANTEN.COM - Puncak kasus Omicron di Indonesia diprediksi akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa berdasarkan pengamatan, puncak tersebut dicapai secara cepat dan tinggi dan waktunya berkisar antara 35-65 hari.

Ia juga mengungkapkan bahwa hospitalitasnya lebih rendah ketimbang saat varian Delta tahun lalu.

Baca juga: Kebahagiaan Ashanty Akhirnya Sembuh dari Covid-19: Ingin Peluk dan Makan Bareng Keluarga Lagi

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Senin 17 Januari 2022: Waspada Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah

Meski begitu, ia tetap menekankan pada masyarakat untuk tetap waspada.

“Jadi walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi, jumlah kasusnya akan lebih banyak dan naik penularannya lebih cepat, tapi hospitalisasinya lebih rendah,” jelas dia.

Oleh karena itu, ia menekankan agar masyarakat tetap waspada.

Namun, tidak perlu panik jika ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. (Tribunnews.com/Rina Ayu Pancarini)

Transmisi Lokal Omicron Didominasi DKI Jakarta

Menkes menyampaikan, sekitar 90 persen transmisi lokal varian Omicron terjadi di DKI Jakarta.

Sehingga, pemerintah mempersiapkan strategi khusus dalam mengantisipasi lonjakan kasus di wilayah ini.

“Kita memang harus mempersiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron ini."

"Kita harus memastikan di kita bisa menanganinya perang menghadapi Omicron di DKI Jakarta ini,” ucap Budi.

Pemerintah akan melakukan pengetatan penegakan disiplin protokol kesehatan yang didukung oleh implementasi PeduliLindungi.

Selain itu, upaya testing dan tracing juga akan diperkuat dengan dukungan dari TNI/Polri.

“Arahan Bapak Presiden adalah dipastikan, walaupun kita tidak usah panik tapi harus hati-hati dan waspada."

"Prokes di Jakarta harus ditingkatkan, penggunaan PeduliLindungi juga harus diperketat."

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved