Covid 19
Prediksi Puncak Omicron Februari-Maret, Luhut: Hanya yang Sudah 2 Kali Vaksin
Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19.
Karena itu, Luhut meminta peningkatan kasus dan prediksi puncak varian Omicron sebagai alarm bersama.
"Kita ini semua bertanggungjawab untuk kita saya mohon kita semua satu. Ini alarm bagi kita semua untuk masuk varian baru covid-19," tegasnya.
Jumlah penambahan harian ini merupakan angka tertinggi dari penambahan Covid-19 beberapa bulan terakhir.
Peningkatan ini juga karena adanya peningkatan kasus terkonfirmasi varian Omicron.
Untuk diketahui, dari 27 November 2021, yakni saat kasus Omicron pertama kali teridentifikasi di Indonesia, hingga saat ini kasus Omicron telah meningkat.
Bahkan mencapai lebih dari 500 orang.
Satgas Covid-19 mencatatkan total jumlah pasien Omicron mencapai 572 orang, per 14 Januari 2022.
Kendati demikian, 300 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan dalam konferensi pers virtual Evaluasi PPKM yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (16/1/2022).
"Sampai sekarang sudah lebih dari 500 orang yang terkena Omicron yang dirawat di rumah sakit dan yang pulang 300-an orang," kata Menkes Budi.
Dari 500 orang tersebut, Menkes Budi menyebut hanya ada tiga orang yang membutuhkan bantuan oksigen.
Itu pun masuk kategori ringan, sehingga tidak perlu sampai menggunakan ventilator.
"(Ketiganya menggunakan bantuan) oksigen yang biasa yang dipasang di mulut, tidak dimasukkan ke dalam (tubuh)."
"Dan dari tiga orang yang diberikan oksigen, dua di antaranya sudah sembuh dan boleh pulang."
"Jadi walaupun kenaikannya lebih cepat dan tinggi jumlah kasusnya akan lebih banyak dan naiknya cepat, tapi hospitalisasi rendah," sambung Menkes Budi.