Jadi Sorotan di India, Seekor Anak Sapi Lahir dengan Dua Kepala, Empat Mata dan Dua Mulut
Jadi Sorotan di India, Seekor Anak Sapi Lahir dengan Dua Kepala, Empat Mata dan Dua Mulut
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA TANGERANG - Hal kembali terjadi di Negara India.
Seekor anak sapi lahir dengan dua kepala, empat mata dan dua mulut, namun satu tenggorokan.
Dikutip dari Kompas.com, hal itu pun menjadi pusat atraksi di India.
Baca juga: Usai Balas Dendam Bunuh 250 Anjing, Dua Monyet di India Ditangkap Polisi Hutan
Anak sapi itu lahir baru-baru ini di distrik Gomati timur laut India, menurut laporan media lokal India, WION.
Salah satu kasus yang paling langka ini, merupakan akibat dari kelainan genetik.
Atau kerusakan sistem saraf selama perkembangan dan pembelahan embrio hewan.
Hewan yang terlahir dengan lebih dari satu kepala disebut "polycephaly". Mereka umumnya tidak hidup lebih dari beberapa bulan.
Dokter hewan setempat yang saat ini sedang merawat anak sapi tersebut pun meyakini bahwa peluangnya untuk bertahan hidup sangat rendah.
Banyak penonton, yang penasaran mengantri, untuk melihat makhluk yang baru lahir itu terbaring di kandang bersama ibunya.
Dr Pritam Sarkar, Wakil Direktur, Departemen Pengembangan Sumber Daya Hewan, mengatakan, dirinya belum pernah melihat kasus seperti ini.
"Saya belum pernah melihat kasus seperti itu di Tripura dalam 15-20 tahun terakhir."
"Tingkat kelangsungan hidup dalam kasus seperti itu hanya sekitar 38 persen."
Baca juga: Kisah Nyata! Monyet di India Bunuh 250 Anjing, Balas Dendam Karena Bayi Sang Monyet Dibunuh
Ada pun kata dia, sulit untuk menyelamatkan anak sapi tersebut, terlebih karena hewan itu hanya memiliki satu tenggorokan dan dua telinga meski punyai dua kepala, empat mata dan dua mulut.
Pada Agustus 2020, seekor anak sapi juga lahir dengan dua kepala, dua telinga, dua mulut, dan empat mata di Kabupaten Dejiang, Provinsi Guizhou di China tenggara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seekor Anak Sapi Lahir dengan Dua Kepala, Empat Mata dan Dua Mulut Jadi Sorotan di India"