Nyaris Sepi Job saat Pandemi, Denada Banting Setir Jadi Instruktur Zumba sejak 2020: Jadi Tantangan
Penyanyi Denada kini memilih menjadi seorang instruktur zumba untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penulis: Anisa Nurhaliza | Editor: Amanda Putri Kirana
Instagram @denadaindonesia
Denada rela menjual harta bendanya demi biayai pengobatan Aisha di Singapura
TRIBUNBANTEN.COM - Penyanyi Denada kini memilih menjadi seorang instruktur zumba untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti diketahui, sebagai orang tua tunggal, Denada harus membiayai pengobatan sang anak, Aisha Aurum yang mengidap penyakit kanker darah atau Leukimia.
Aisha Aurum pun harus menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Singapura.
Baca juga: Pilu Denada, Jual Semua Aset untuk Bertahan Hidup dan Berobat Sang Putri, Akui Tak Ada Penghasilan
Denada yang mengaku tengah mengalami kesulitan ekonomi tak segan untuk menjadi instruktur zumba.
Pekerjaan itu ia lakukan sejak 2020 lantaran pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air,
Denada mengatakan, bahwa selama berada di Singapura, dirinya benar-benar tidak memiliki pekerjaan.
"Nggak bisa bekerja, hampir nyaris tidak bisa bekerja," jelasnya dilansir dari kanal YouTube Cumicumi pada Jumat (28/1/22).
Denada memilih untuk mengambil sertifikasi instruktur zumba.
Beruntungnya, saat itu sudah mulai banyak tren zumba yang dilakukan secara virtual.
Dan baru-baru ini, dirinya memutuskan untuk mengajar zumba di Jakarta secara langsung.
Ia juga mengaku pernah melaksanakan zumba tour ke beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Menurutnya, menjadi seorang instruktur zumba memiliki tantangan tersendiri karena ia harus mempelajari semuanya dari awal.
"Berada di panggung sebagai seorang instruktur itu punya tanggung jawab yang beda, punya tantangannya sendiri, dan emang mesti dipelajari semuanya benar-benar dari nol," ujar Denada.
"Nggak bisa bekerja, hampir nyaris tidak bisa bekerja," jelasnya dilansir dari kanal YouTube Cumicumi pada Jumat (28/1/22).
Denada memilih untuk mengambil sertifikasi instruktur zumba.
Beruntungnya, saat itu sudah mulai banyak tren zumba yang dilakukan secara virtual.
Dan baru-baru ini, dirinya memutuskan untuk mengajar zumba di Jakarta secara langsung.
Ia juga mengaku pernah melaksanakan zumba tour ke beberapa daerah yang ada di Indonesia.
Menurutnya, menjadi seorang instruktur zumba memiliki tantangan tersendiri karena ia harus mempelajari semuanya dari awal.
"Berada di panggung sebagai seorang instruktur itu punya tanggung jawab yang beda, punya tantangannya sendiri, dan emang mesti dipelajari semuanya benar-benar dari nol," ujar Denada.
Baca juga: Rela Jual Mobil & Rumah untuk Pengobatan Anak di Singapura, Denada Akui Tak Dapat Job Selama Pandemi
Sebelumnya, pun Denada sering mengikuti kelas zumba namun hanya sebagai partisipan saja.Saat itu tak pernah terfikirkan dibenaknya jika suatu saat ia akan menjadi seorang instruktur.
Namun karena situasi pandemi dan keadaan perekonomiannya, akhirnya ia memiliki keyakinan untuk mengambil kesempatan menjadi instruktur zumba.
"Akhirnya aku bener-bener ngajar seminggu dua kali secara virtual, ngajar zumba kelas anak dan zumba yang untuk dewasa dan itu benar-benar seminggu sekali udah setahun lebih aku lakukan," jelasnya.
Denada mengaku bahwa pekerjaannya menjadi seorang instruktur zumba tidak bisa dijadikan sumber utama, terutama untuk memenuhi kehidupannya di Singapura.
Namun, penghasilan yang didapatkan dari pekerjaannya saat ini sangat membantunya terutama untuk kebutuhan hidup.
