Gunung Anak Krakatau Meletus, Terjadi 17 Kali Gempa Low Frequency, Warga Diimbau Menjauh Radius 2 KM
Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda mengalami peningkatan, Kamis (3/2/2022), sekira pukul 16.15 WIB.
Hasil pengamatan kegempaan, telah terjadi 1 kali gempa hembusan dengan dengan amplitudo 4 mm, dan Lama gempa 10 detik.
Sebanyak 17 kali gempa low frequency dengan amplitudo 5-17 mm, dan lama gempa 2-5 detik.
Terjadi 9 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-22 mm dan lama gempa 2-13 detik. Dan 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 16 mm. S-P 1.6 detik dan lama gempa 9 detik
Sebanyak 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 45-47 mm. S-P 2.46-2.47 detik. dan lama gempa 40-46 detik.
Terjadi 1 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 22 mm. S-P 13.3 detik dan lama gampe 63 detik. Dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-13 mm, dominan 1 mm.
Andi menambahkan, untuk pengamatan GAK dari pos pantau di Desa Hargopancuran pada sore ini tidak dapat melihat dengan jelas aktivitas GAK.
“Untuk pengamatan dari pos pantau GAK di Hargopancuran gelap, tidak teramati aktivitas GAK. Karena kabut,” kata Andi.
Menurutnya, dalam beberapa hari terakhir aktivitas GAK cendreung normal dan tidak ada peningkatan aktivitas yang berarti.
Video Editor: Rizki Asdiarman
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Gunung Anak Krakatau Erupsi, Warga Diimbau Tak Mendekat Radius 2 KM dan Gunung Anak Krakatau Mengalami Peningkatan Aktivitas, Terjadi 17 Kali Gempa Low Frequency
Jumat, 4 Februari 2022 02:39 WIB