Harga Tempe dan Tahu Melambung Tinggi, Ayep Zaki: Indonesia Masih Ketergantungan Impor Kedelai
Pada pekan depan, harga tahu dan tempe di pasar diprediksi akan naik. Kenaikan harga itu dipengaruhi dari harga kedelai yang berada di level US$1.586
TRIBUNBANTEN.COM - Pada pekan depan, harga tahu dan tempe di pasar diprediksi akan naik.
Kenaikan harga itu dipengaruhi dari harga kedelai yang berada di level US$1.586 per bushel atau naik 0,62 persen.
Ada kenaikan harga kedelai impor di dalam negeri seiring harga kedelai global yang meningkat.
Harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 per bushel atau sekitar Rp11.240 per kg.
Anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ayep Zaki mengatakan kenaikan harga kedelai ini disebabkan juga karena ketergantungan Indonesia sebagai negara pengimpor kedelai.
“Apabila terjadi perlambatan ekonomi di negara tersebut yang disebabkan berbagai hal, secara otomatis akan berdampak pula pada negara pengimpor," ungkapnya.
Ayep Zaki dikenal sebagai salah satu tokoh yang terus memperjuangkan kedaulatan pangan, terutama kacang Kedelai di Indonesia.
Salah satu upayanya ditempuh melalui program budidaya Kedelai mandiri yang ditargetkan dapat menyasar 25.000 hektare di Kabupaten Sukabumi.
Untuk fokus membina masyarakat, Ayep Zaki memutuskan mengakhiri masa jabatan sebagai Ketua Umum Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB).
Ayep Zaki tercatat sebagai Ketua Umum FKDB periode 2015-2021.
Ayep Zaki mengaku akan mulai fokus dan konsentrasi merealisasikan misi penataan kebaikan untuk kepentingan bangsa.
"Sehingga per Januari 2022 ini, saya tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum FKDB. Saya bukan meninggalkan atau mengundurkan diri, tapi saya hanya melangkah satu tahap lagi untuk menata kebaikan,” kata Ayep Zaki, dalam keterangannya, pada Minggu (20/2/2022).
Baca juga: Siap-siap, Perajin Tempe Tahu Berencana Mogok Produksi, Ini Penyebab Naiknya Harga Kedelai
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan sambutan di acara Musyawarah Nasional (Munas) II FKDB yang digelar di Hotel Santika, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, (19/2/2022).
Pria yang juga anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu mengaku keputusan yang diambilnya semata-mata untuk kepentingan Bangsa Indonesia.
“Tujuan hidup saya sekarang untuk menyejahterakan Indonesia. Saya sudah selesai dengan diri saya pribadi,” terang Ayep Zaki.
Dia mengaku sudah menyejahterakan keluarga, sahabat dan anggota FKDB lainnya selama kurang lebih 17 tahun.
"Sekarang ke depan, saya sudah bergabung dengan Partai NasDem dan akan fokus dalam penataan kebaikan. Khususnya di wilayah Sukabumi melalui program-program yang sudah dijalankan. Mulai pelatihan cukur, budidaya kedelai, refleksi, dan ke depan masih banyak lagi program yang lainnya," ujarnya.
Baca juga: Pedagang Tahu dan Tempe di Pasar Ciputat Kota Tangsel Keluhkan Harga Kedelai Naik Terus
Dalam kesempatan tersebut, Ayep Zaki yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Kabupaten Sukabumi ini berpesan kepada pengurus FKDB periode selanjutnya, untuk melanjutkan misi kemakmuran yang sudah beliau bangun.
“FKDB yang akan datang harus lahir dari generasi FKDB, karena FKDB tidak berpolitik atau mempunyai keinginan-keinginan tertentu. Tapi FKDB hanya mempunyai satu visi, yaitu menyejahterakan bangsa,” pungkasnya.