Setelah Tahu dan Tempe, Gantian Pedagang Daging Sapi Mogok Berjualan Mulai 28 Februari
Setelah perajin tahu tempe mogok produksi selama tiga hari, gantian pedagang daging sapi yang berencana setop
TRIBUNBANTEN.COM - Setelah perajin tahu tempe mogok produksi selama tiga hari, gantian pedagang daging sapi yang berencana setop berjualan selama lima hari.
Setop berjualan pada 28 Februari-4 Maret 2022 dilakukan pedagang sebagai aksi protes makin mahalnya harga daging sapi.
"Pedagang ngeluh harga daging sapi mahal," kata Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi, Kamis (24/2/2022).
Menurut Asnawi, para pedagang sepakat untuk libur dulu dibandingkan harus nombok tiap hari.
Baca juga: Harga Daging Sapi di Pasar Kranggot Cilegon Melonjak, Warga Mulai Beralih ke Daging Kerbau
Aksi mogok dilakukan serentak pedagang di wilayah Jabodetabek.
"Bukannya untung, malah rugi. Naik bolehlah, asal jangan kebablasan," ucapnya.
Dia mengaku JAPPDI sudah mengirimkan surat kepada pemerintah terkait tingginya harga daging sapi.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, mengatakan harga daging sapi murni Rp 115.000-Rp 125.000 per kilogram.
Baca juga: Daftar Harga Daging Sapi Lokal, Impor, dan Tetelan di Pasar Induk Rau Kota Serang Menjelang Lebaran
"Sekarang menjadi Rp 132.000 per kilogram. Terus daging sapi paha belakang yang paling banyak diminati itu sekarang naik jadi Rp 140.000 per kilogram," ucapnya.
Dia membenarkan adanya rencana mogok jualan para pedagang sapi.