Setelah Tahu dan Tempe, Gantian Pedagang Daging Sapi Mogok Berjualan Mulai 28 Februari

Setelah perajin tahu tempe mogok produksi selama tiga hari, gantian pedagang daging sapi yang berencana setop

TribunBanten.com/Tajudin
Pedagang daging sapi di Pasar Induk Rau, Kota Serang, melayani pembeli, Minggu (25/4/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Setelah perajin tahu tempe mogok produksi selama tiga hari, gantian pedagang daging sapi yang berencana setop berjualan selama lima hari.

Setop berjualan pada 28 Februari-4 Maret 2022 dilakukan pedagang sebagai aksi protes makin mahalnya harga daging sapi.

"Pedagang ngeluh harga daging sapi mahal," kata Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), Asnawi, Kamis (24/2/2022).

Menurut Asnawi, para pedagang sepakat untuk libur dulu dibandingkan harus nombok tiap hari.

Baca juga: Harga Daging Sapi di Pasar Kranggot Cilegon Melonjak, Warga Mulai Beralih ke Daging Kerbau

Aksi mogok dilakukan serentak pedagang di wilayah Jabodetabek.

"Bukannya untung, malah rugi. Naik bolehlah, asal jangan kebablasan," ucapnya.

Dia mengaku JAPPDI sudah mengirimkan surat kepada pemerintah terkait tingginya harga daging sapi.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri, mengatakan harga daging sapi murni Rp 115.000-Rp 125.000 per kilogram.

Baca juga: Daftar Harga Daging Sapi Lokal, Impor, dan Tetelan di Pasar Induk Rau Kota Serang Menjelang Lebaran

"Sekarang menjadi Rp 132.000 per kilogram. Terus daging sapi paha belakang yang paling banyak diminati itu sekarang naik jadi Rp 140.000 per kilogram," ucapnya.

Dia membenarkan adanya rencana mogok jualan para pedagang sapi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Daging Sapi Mahal, Pedagang Bakal Mogok Jualan Mulai 28 Februari hingga 4 Maret"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved