Invasi Militer Rusia ke Ukraina, Harga Minyak Mentah Naik, Bagaimana Harga BBM?
Sejak Kamis 24 Februari 2022, militer Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan harga minyak mentah dunia naik.
Provinsi Papua Barat: Harga BBM jenis Dexlite Rp 12.650, dan Pertamina DEX Rp 13.700.
Provinsi Riau: Harga BBM jenis Pertamax Turbo Rp 14.000, Dexlite Rp 12.650, dan Pertamina DEX Rp 13.700.
Provinsi Kepulauan Riau: Harga BBM jenis Pertamax Turbo Rp 14.000, Dexlite Rp 12.650, dan Pertamina DEX Rp 13.700.
Provinsi Kodya Batam: Harga BBM jenis Pertamax Turbo Rp 14.000, Dexlite Rp 12.650, dan Pertamina DEX Rp 13.700.
Provinsi Bengkulu: Harga BBM jenis Pertamax Turbo Rp 14.000, Dexlite Rp 12.650, dan Pertamina DEX Rp 13.700.
Sebelumnya, kenaikan harga BBM sudah lebih dahulu dilakukan oleh SPBU lainnnya. Mulai awal Februari 2022, harga BBM di SPBU Shell, BP-AKR lebih dahulu naik.
Harga BBM jenis Shell Super dengan Research Octane Number (RON) 92 yang sebelumnya pada Januari lalu masih Rp 12.040 per liter, naik menjadi Rp 12.990 per liter.
Sedangkan harga BBM Shell V-Power (RON 95) yang pada Januari lalu Rp 12.560 per liter, naik menjadi Rp 13.550 per liter. Berikutnya harga BBM Shell V-Power Nitro+ (RON 98) yang per Januari 2022 Rp 12.790 per liter, kini naik menjadi Rp 13.750 per liter.
Kemudian untuk harga BBM Shell V-Power Diesel (CN 51) per Februari 2022 juga sudah naik menjadi Rp 13.270 per liter. Pada Januari 2022, harga BBM Shell V-Power masih Rp 11.990 per liternya.
Di SPBU BP-AKR, harga BBM BP 90 (RON 90) kini Rp 12.500 per liter, naik dari Januari 2022 lalu Rp 11.850 per liter. Kemudian, harga BBM BP 92 (RON 92) Rp 12.990 dari banderol sebelumnya Rp 11.990 per liter.
Harga BBM BP 95 (RON 95) naik menjadi Rp 13.550 per liter, sementara pada Januari 2022 banderolnya Rp 12.560 per liter. Sedangkan harga BBM BP Diesel (CN 53) yang Januari lalu Rp 11.930, kini sudah naik menjadi Rp 12.990 per liter.
Berikut daftar harga BBM di SPBU Shell, Vivo dan BP-AKR Jakarta pada Februari 2022
Harga BBM Shell Super: Rp 12.990
Harga BBM V-Power: Rp 13.550
Harga BBM V-Power Nitro+: Rp 13.750
Harga BBM V-Power Diesel: Rp 13.270
Harga BBM Vivo Revvo 90: Rp 8.900
Harga BBM Revvo 92: Rp 11.900
Harga BBM Revvo 95: Rp 12.500
Harga BBM BP-AKR BP 90: Rp 12.500
Harga BBM BP 92: Rp 12.990
Harga BBM BP 95: Rp 13.550
Harga BBM BP Diesel: Rp 12.990
Apakah harga BBM akan naik lagi?
Ada berbagai faktor yang menentukan harga BBM di pasar domestik. Kenaikan harga BBM di Indonesia terpengaruh oleh harga minyak mentah, nilai tukar rupiah terhadap dollar dan inflasi dll.
Namun memang, harga minyak mentah berpengaruh besar terhadap harga BBM. Biasanya, harga BBM naik jika banderol minyak mentah di pasar dunia naik.
Dalam 25 tahun terakhir, harga minyak mentah berdasarkan data Trading Economics mencapai level tertinggi pada 2 Juni 2008 dengan banderol minyak WTI mencapai US$ 143,2 per barel.
Padahal, harga minyak WTI 2 Januari 2008 masih di level US$ 91,75 per barel.
Lonjakan harga minyak menyebabkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu menaikkan banderol BBM pada 24 Mei 2008. Harga BBM yang saat itu masih didominasi jenis Premium naik menjadi Rp 6.000 per liter, meningkat 33% dari sebelumnya. Harga BBM jenis Solar juga naik 28% menjadi Rp 5.500 per liter. Lalu harga minyak tanah naik 25% menjadi Rp 2.500 per liter.
Meski demikian, Presiden SBY juga menurunkan harga BBM saat banderol minyak mentah dunia turun.
Pada 1 Desember 2008, harga BBM Premium turun menjadi Rp 5.500 dan mulai 15 Desember 2008 susut lagi menjadi Rp 5.000 per liter.
Pada 1 Desember 2008, harga minyak WTI di pasar dunia sudah turun menjadi US$ 44,6 per barel. Penurunan harga minyak mentah dunia mencapai titik terendah pada 2 Januari 2009 di level US$ 41,68 per barel.
Setelah itu, kenaikan dan penurunan harga BBM terus terjadi seiring perubahan banderol minyak mentah dunia. Seperti pada 22 Juni 2013, harga BBM Premium naik 44% menjadi Rp 6.500 per liter.
Pasalnya, pada 1 Juni 2013 harga minyak mentah WTI di pasar dunia mencapai US$ 96,56 per barel. Setahun sebelumnya, 1 Juni 2012 harga minyak mentah WHI di pasar dunia hanya US$ 84,96 per barel.
Namun kenaikan harga BBM paling signifikan terjadi pada 18 November 2014. Presiden Joko Widodo yang belum lama menjabat orang nomor satu di Indonesia, menetapkan harga BBM Premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter. Harga BBM Solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.
Padahal, harga minyak pada periode itu cenderung turun dan murah. Harga minyak WTI pada 3 November 2014 hanya US$ 66,15 per barel. Pada tahun 2014, harganya minyak WTI tertinggi terjadi pada 2 Juni 2014 sebesar US$ 105,37 per barel.
Kenaikan harga BBM ini terjadi karena pemerintah mengakhiri era subsidi BBM. Subsidi BBM dicabut karena membebani APBN.
Dipublikasikan Kementerian Telekomunikasi dan Informatika, dana dari APBN-P tahun 2015 untuk subsidi BBM hanya Rp 44,4 triliun, turun 84% dari jumlah subsidi di APBN tahun 2014 Rp274,7 triliun.
Setelah pencabutan subsidi BBM, harga BBM semakin sering naik turun seiring pergerakan banderol minyak mentah. Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 terjadi, pemerintah rutin mengubah harga BBM setiap 3 bulan sekali.
Kini harga minyak mentah dunia semakin mahal. Ada kemungkinan harga BBM akan naik lagi.
Tulisan ini sudah tayang di kontan.co.id berjudul Harga Minyak Mentah Naik Lagi, Bagaimana Harga BBM Mendatang?