Panpel Bantah Tuduhan Rasial di Laga Persikota Vs Belitong FC: Kalau Ada Polisi Langsung Angkut Dong

Pihak panitia pelaksana laga Persikota melawan Belitong FC mengklaim tak terjadi aksi rasisme.

Editor: Glery Lazuardi
TribunTangerang.com/Andika Panduwinata
Penampakan Stadion Benteng dari luar. Kini nama stadion tersebut berubah menjadi Stadion Benteng Reborn. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pihak panitia pelaksana laga Persikota melawan Belitong FC mengklaim tak terjadi aksi rasisme.

Wakil Ketua Panpel, Acep Suwardiman, meyakini aksi rasisme itu tak terjadi karena di tribun penonton itu sudah ada aparat dari polisi dan TNI.

Menurut dia, jika ada aksi rasisme yang dilakukan oleh ofisial atau pemain cadangan Persikota, maka dapat langsung diketahui oleh aparat.

Baca juga: Dituding Rasis, Persikota Tuntut Belitong FC Minta Maaf, Manajer: Ini Berlebihan!

"Jika rasisme itu ada polisi kan, yang jaga polisi di atas tentara ada di atas kalau saya tidak denger suara apa-apa," kata dia.

"Ya kalau ada rasisme polisi langsung angkut dong. Kan yang jaga ada polisi TNI di atas,".

Pada saat pertandingan berlangsung, dia mengaku hanya mendengar teriakan dari arah tribun penonton.

"Tak ada suara rasisme karena suaranya yang saya dengar cuman "wuuu wuuu wuuuu" gitu doang. Tidak tau kalau ada rasisme tidak tau suaranya," ujarnya.

Baca juga: Rasis! Oknum Suporter dan Klub Prilly Latuconsina ke Belitong FC, Terdengar Tiruan Suara Monyet

Sementara itu, Kabid Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang, Jejen Jaenudin, mengaku
belum dapat memastikan telah terjadi aksi rasisme.

Hal ini dikarenakan saat dugaan rasisme itu terjadi dia sedang melaksanakan ibadah salat Ashar.

"Saya tidak mendengar ini. Emang desas-desus ini ada kan emang di situ ada itu pemain Belitong nomor 5 lagi ngambil bola. Itu sampai pelatih Belitong nunjuk-nunjuk ke podium tribun gara-gara ini," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved