Siap-siap, Ini Daftar Kebutuhan Pokok yang Harganya Naik Menjelang Ramadan

Furqon juga berharap pemerintah fokus terhadap pengendalian harga pangan di tengah sengkarut isu minyak goreng.

TribunBanten.com/Tajudin
Pedagang telur ayam di Pasar Induk Rau Kota Serang melayani pembeli, Jumat (11/6/2021). Sejumlah pedagang memiliki tanggapan berbeda terkait rencana pemerintah menerapkan PPN terhadap sembako. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah harus mewaspadai kenaikan harga menjelang Ramadan.

Peringatan itu disampaikan Wakil Sekjen DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Ahmad Choirul Furqon.

Menurut dia, ada sejumlah komoditas yang wajib diwaspadai kenaikan harganya seperti tahun lalu.

Furqon juga berharap pemerintah fokus terhadap pengendalian harga pangan di tengah sengkarut isu minyak goreng.

Baca juga: Banten Ekspor Produk Unggulan Rp 40 Miliar ke 17 Negara, Berikut Daftar Komoditas Unggulan

 "Jika kami melihat tahun lalu, komoditas yang naik harga adalah tepung terigu, telur ayam, daging sapi, daging ayam, dan cabai rawit," katanya melalui rilis, Sabtu (26/3/2022).

Furqon mengaku saat ini telah banyak pihak yang mengeluhkan potensi kenaikan harga komoditas tersebut kepada Ikappi.

Dalam kondisi ini pemerintah pust dan pemerintah daerah harus saling bersinergi untuk mengantisipasi kenaikan harga sebelum Ramadan.

Selanjutnya Furqon bilang, harga minyak curah yang berada di pasaran masih jauh di atas harga normal.

“Bahkan harga minyak curah di pasar tradisional saat ini masih di atas batas wajar dengan harga sekitar 20.000. Keluhan terus menerus mengalir kepada kami," ucapnya.

Menurut Furqon, pihaknya akan terus mendorong kepada pemerintah agar mensinkronkan antara produksi dan permintaan.

"Kami DPP Ikappi memiliki kepentingan agar menjelang Ramadan harga komoditas tetap dapat dijangkau masyarakat,” kata Furqon.

Namun, dia menggarisbawahi barang merah, bawang putih, dan minyak goreng yang harus mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Baca juga: 101 Titik Penentuan Hilal 1 Ramadan 1443 Hijriah

Menurut dia, bawang putih ini menjadi salah satu komoditas yang mayoritas impor, bahkan tahun 2021 Indonesia menjadi negara dengan kuota impor bawang putih terbesar di dunia.

“Semoga pemerintah melalui Menteri Perdagangan bisa mengkalkulasi dengan akurat supply and demand nasional dapat seimbang,” ujar Furqon.

Sumber: Kontan.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved