Sirine Jadi Tanda Beroperasinya PLTS Atap Gedung Teknologi PTKS berkapasitas 100 kWp
Proyek pembangunan PLTS Atap ini dimulai November 2021 dan selesai satu bulan lebih cepat dari target yang direncanakan.
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Atap Gedung Teknologi PTKS, Selasa (5/4/2022).
Peresmian pembangkit berkapasitas 100 kWp secara On-Grid ke jaringan PT Krakatau Daya Listrik (PTKDL) ini ditandai penekanan tombol sirine di halaman Gedung Teknologi PTKS.
Proyek pembangunan PLTS Atap ini dimulai November 2021 dan selesai satu bulan lebih cepat dari target yang direncanakan.
PLTS Atap adalah proyek kedua yang dijalankan PTKDL.
Sebelumnya, PTKDL membangun PLTS Atap 102 kWp di PTKDL pada 2020.
Baca juga: Resmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel, Jokowi: Hanya Ada di AS dan Indonesia
Pembangunan PLTS Atap dijalankan dengan menggunakan sumber daya dan teknologi yang dimiliki oleh PTKDL.
Direktur Utama PTKDL Priyo Budianto mengatakan proyek ini merupakan titik awal PTKDL menjalankan tugas sebagai developer dan EPC untuk pembangunan PLTS ke depannya.
"Gedung Teknologi PTKS melalui PTKDL telah mengimplementasikan green energy, yaitu pemanfaatan PLTS Atap 100 kWP dan konversi lampu konvensional ke lampu LED," ujarnya.
Proyek PLTS Atap 100 kWp Gedung Teknologi PTKS yang telah dibangun memiliki proyeksi energi tahunan sebesar 152.600 kWh serta penghematan emisi CO2 tahunan sebesar 95,92 Ton.
Proyek konversi lampu konvensional ke lampu LED memiliki proyeksi rata-rata penghematan per tahun sebesar 24,66 persen dan rata-rata penghematan emisi CO2 sebesar 46,08 ton/tahun.

Total proyeksi rata-rata penghematan energi dan emisi CO2 tahunan Gedung Teknologi PTKS adalah sebesar 225,908 kWh dan 141,99 ton.
Menurut Priyo, green energy yang diterapkan di Gedung Teknologi PTKS adalah satu di antara menjalankan amanah pemerintah.
Amanah itu dalam koversi pemanfaatan energi fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT).
"Untuk melengkapi hal tersebut, ke depannya akan diimplementasikan Energy Management
System untuk pengendalian penggunaan energi yang lebih efisien,” ujar Priyo.
Bisnis EBT PTKDL ke depan akan berkembang menjadi EPC & Developer.
Total proyeksi proyek yang akan dijalankan hingga 2026 senilai 22,4 MWp yang terbagi ke dalam berbagai bentuk PLTS Rooftop maupun Floating PV.
Pada 2022-2025, proyek PLTS PTKDL akan dilaksanakan di lingkungan Kawasan Industri Krakatau dengan total kapasitas 3,3 MWp.
Proyek yang terdekat dilaksanakan adalah PLTS di Krakatau Bandar Samudera dan Krakatau Pipe Industries.
Head of Agreement ditandatangani pada peresmian tersebut.
Baca juga: Pabrik Baru Beroperasi, Kapasitas Produksi HRC Krakatau Steel Bisa Mencapai 3,9 Juta Ton per Tahun
Selain itu, terdapat potensi proyek di luar Kawasan Industri Krakatau dengan total kapasitas 4,9 MWp.
Direktur Utama PT Krakatau Steel, Tbk, Silmy Karim, mengapresiasi keberhasilan pembangunan PLTS Atap Gedung Teknologi PTKS oleh PTKDL.
Dia mendorong PTKDL untuk dapat terus mengembangkan bisnis perusahaan, khususnya di bidang EBT yang tidak bisa dielakkan.
"Ada perihal carbon credit juga yang perlu diperhatikan. KDL harus bisa mengambil kesempatan tersebut dan menjadi pionir dengan model bisnis, solusi, dan pelayanan yang lebih baik dari eksisting,” ucap Silmy.