Dirudal Pakai Drone, Kapal Perang Besar Rusia Meledak Hebat di Laut Hitam, Ukraina Pakai Siasat Ini

Dirudal Pakai Drone, Kapal Perang Besar Rusia Meledak Hebat di Laut Hitam, Ukraina Pakai Siasat Ini

Editor: Ahmad Haris
Tribunnews
Grafis Ilustrasi Kapal Perang Rusia Dirudal 

TRIBUNBANTEN.COM - Pada Kamis (14/4/2022), pasukan Ukraina berhasil menenggelamkan kapal perang kebanggaan armada Laut Hitam Rusia, Moskwa.

Padahal, kapal tersebut berisi kurang lebih 500 militer Rusia.

Dari informasi yang diperoleh bahwa awak kapal Moskwa termakan strategi tipuan yang dipraktekkan Ukraina.

Diketahui, komandan Ukraina menghancurkan kapal perang besar Moskwa dengan mengecoh pertahanan militernya.

Baca juga: Rusia Ancam Swedia dan Finlandia yang Ingin Gabung ke NATO, Jika Nekat Bakal Kirim Rudal Hipersonik!

Menggunakan pesawat tak berawak TB2-Bayraktar, Ukraina mengalihkan sistem pertahanan kapal tersebut.

Memungkinkan rudal penghancur dari permukaan untuk menyerang dan menenggelamkan kapal tersebut.

Sensor pelindung kapal penjelajah berbobot 12.500 ton itu tampaknya tidak melihat roket Neptunus menuju ke arahnya.

Pasalnya, awak kapal fokus pada pelacakan drone buatan Turki itu.

Saat awak kapal fokus ke drone, dua rudal menghantam sisi samping Moskwa yang memiliki ukuran setinggi 611 kaki.

Ledakan mengguncang kapal tersebut dengan keras dan menyebabkan ledakan dahsyat dan kebakaran besar.

Setidaknya ada 510 awak kapal dengan panik naik ke sekoci dan melarikan diri.

Serangan mendadak itu terjadi pada pukul 2 pagi saat Moskwa, kapal perang komando dan kontrol utama Rusia, berada 60 mil di selatan Odessa.

Baca juga: Mengenal Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia, Kekuatan 33 Kali Lipat dari Bom Hiroshima

Kapten kapal dan petugas pertahanan udara mengaku tak menyadari kedatangan Neptune R360 buatan Ukraina.

Pejabat Barat menyebut, rudal tersebut meluncur dengan lintasan yang begitu rendah di laut.

Sehingga menyebabkan misil tersebut sulit untuk dilacak.

"Insiden itu merupakan kerugian besar lainnya dalam hal kredibilitas Rusia. Mereka telah terbukti rentan terhadap serangan," ujar seorang pejabat Barat.

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved