PILU Balita Stunting Dianiaya Orang Tua, Kepala Diinjak hingga Infeksi, Sehari-hari Makan Mie Mentah

Nasib nahas menimpa seorang balita perempuan berusia 3 tahun. Sejak dua tahun terakhir, balita tersebut dianiaya oleh orang tuanya.

Tribun Jogja/ Suluh Pamungkas
Ilustrasi kekerasan pada anak Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Hingga September 2021, Ada 38 Kekerasan Terjadi pada Anak-anak di Kulon Progo, https://jogja.tribunnews.com/2021/10/06/hingga-september-2021-ada-38-kekerasan-terjadi-pada-anak-anak-di-kulon-progo. Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti 

TRIBUNBANTEN.COM - Nasib nahas menimpa seorang balita perempuan berusia 3 tahun di Kota Takaran, Kalimantan Utara.

Sejak dua tahun terakhir, balita tersebut dianiaya oleh orang tuanya berinisial RM (46) dan IR (28).

Pun ia hanya diberi makan mie instan mentah hingga mengalami gizi buruk dan stunting karena berat badannya hanya 7 kilogram.

Akibat perbuatan keji RM dan IR, mereka pun telah dibekuk Unit Reskrim Polres Tarakan pada Sabtu (24/4/2022).

Setelah ditangkap, RM dan IR ditetapkan sebagai tersangka  kasus penganiayaan anak, dengan ancaman Undang-undang Perlindungan Anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Tarakan Iptu Muhammad Aldy.

"Ibunya atas nama IR kita ancam dengan 5 tahun penjara, sementara suaminya kita ancam dengan 10 tahun penjara," ujarnya, Minggu (24/4/2022).

Baca juga: Orang Tua 2 Balita yang Ditinggalkan di Depan Pabrik di Modern Cikande Berasal dari Kota Cilegon

Korban Disiksa Semenjak Ibunya Nikah Lagi

Iptu Aldy mengatakan, korban kerap disiksa saat pelaku IR atau ibu korban menikah lagi dengan RM, atau ayah tiri korban.

"Ceritanya, korban ini adalah anak bawaan istri dari suami sebelumnya. Dengan suami barunya, dia memiliki dua anak lagi. Usianya 1,5 tahun dan 5 bulan."

"Nah apakah kedua adik dari korban juga mengalami kekerasan, kita sekaligus dalami. Untuk kedua adik korban, sudah diambil keluarga para tersangka," katanya.

Sementara itu, IR dan RM yang tak pernah mengurus korban, justru melakukan penganiayaan dengan mencubit badan korban hingga membiru.

Korban juga sering menerima pukulan bahkan tamparan di pipi saat melakukan perbuatan yang tak disukai pelaku.

"Sejak dua tahun belakangan penyiksaan dilakukan. Ayah tirinya ini sering melakukan kekerasan."

"Tapi ibu kandungnya juga tidak membela, malah menjadi pelaku juga," ujar Iptu Aldy.

Baca juga: Ditinggal Ibu Meninggal, 3 Balita Hanya Makan Nasi Campur Micin, Kerabat Terpaksa Ambil Jalan Pintas

Bahkan pelaku tak mau repot-repot mengurus korban dan hanya mendiamkannya di dalam rumah.

Saat korban buang air kecil, emosi pelaku semakin memuncak hingga kembali melakukan kekerasan.

"Namanya anak kecil, dia buang air di celana seharusnya wajar."

"Tapi tidak bagi kedua orang tuanya, itu menyulut emosi dan membuat si anak mendapat penyiksaan," imbuhnya.

Korban Mengalami Gizi Buruk

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit di Kota Tarakan usai kedua orang tuanya ditahan.

Dokter yang menangani korban, dr Jusuf SK mengatakan jika korban mengalami gizi buruk dan stunting.

Bagaimana tidak, di usia 3 tahun 3 bulan, berat badannya hanya sekitar 7 kilogram dan terlihat sangat kurus.

Baca juga: Pengakuan Ibu yang Sempat Merawat Balita yang Diduga Ditinggalkan Orang Tuanya, Ayah 2 Anak itu WNA

Setelah tetangga pelaku diperiksa, akhirnya polisi mendapati fakta bahwa korban hanya diberi makan mie instan mentah.

Korban dibiarkan kelaparan, tanpa diberi susu dan makanan layak.

"Dari keterangan tetangganya dan para saksi yang kami periksa, anak itu hanya dikasih makan mie instan mentah. Kita masih dalami ini," kata Iptu Aldy.

Selain itu, dari sejumlah keterangan tetangga yang jadi saksi, penyiksaan memang sering terjadi.

Pihak tetangga pun sering meminta pelaku untuk berhenti namun tak digubris.

Alhasi mereka akhirnya melaporkan tersangka ke polisi dengan barang bukti rekaman ponsel.

"Tetangga sering melakukan mediasi dan meminta para tersangka tidak kasar kepada anak."

"Tapi lagi lagi penyiksaan terjadi terus menerus yang akhirnya membuat tetangganya melaporkannya ke polisi," kata Aldi.

Dalam rekaman, terlihat si RM yang merupakan ayah tiri korban, menginjak kepala si bocah dan menekannya kuat ke lantai.

"Sangat kasihan kalau melihat kekerasan yang dilakukan. Ada luka di kepala korban yang cenderung mulai infeksi, itu lumayan parah dan sedang ditangani dokter," lanjutnya.

Saat ini, polisi sudah menggandeng Dinas Perlindungan Anak untuk mendampingi kasus ini.

"Nantinya, Dinas Perlindungan Anak Kota Tarakan yang akan menentukan, apakah bocah yang menjadi korban kekerasan orang tuanya akan dikembalikan ke pihak keluarga atau ada tindakan khusus lain untuk trauma dan psikologi korban," kata Aldi,

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nasib Pilu Balita 3 Tahun Dianiaya Orang Tuanya Selama 2 Tahun, Cuma Diberi Makan Mi Instan Mentah

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved