Sejarah Tentang Hari Kemenangan Rusia yang Dirayakan Setiap Tahun, Ukraina Juga Merayakannya!

Sejarah Tentang Hari Kemenangan Rusia yang Dirayakan Setiap Tahun, Ukraina Juga Merayakannya!

Editor: Ahmad Haris
Tangkap layar Instagram @planoinformativo
Ribuan tentara Rusia saat parade upacara Peringatan Hari Kemenangan di Lapangan Merah, Moskow. 

TRIBUNBANTEN.COM - Hari Kemenangan (Rusia, dulu Uni Soviet-red), pertama kali dirayakan pada 1965 di bawah Pemimpin Soviet, Leonid Brezhnec, seorang veteran Perang Dunia II.

Dilansir dari AlJazeera, perayaan itu juga ditandai di seluruh diaspora Rusia dan negara-negara bekas Soviet lainnya, termasuk Ukraina.

Namun, Ukraina secara simbolis memindahkan tanggal Hari Kemenangan menjadi 8 Mei pada 2015.

Baca juga: Senin 9 Mei Momen Hari Kemenangan Rusia, Putin Disebut Memanfaatkannya Tuk Nyatakan Perang Total!

Pada 8 Mei 1945, komandan pasukan Jerman yang tersisa menyerah pada Tentara Merah.

Tetapi, karena perbedaan waktu antara Berlin dan Moskow, di Rusia momen itu terjadi pada 9 Mei 1945.

Hari Kemenangan menandai pengorbanan besar yang dilakukan orang-orang Rusia dan negara-negara lain di Uni Soviet dalam perang melawan Nazisme.

Pada 22 Juni 1941, tentara Jerman memulai invasinya ke Uni Sovet, yang diberi nama Operasi Barbarossa.

Penguasa Soviet, Joseph Stalin, tak siap, usai mengambil bagian dalam invasi Polandia tahun 1939 dengan Nazi.

Ia mengira kesepakatannya dengan Adolf Hitler akan melindunginya.

Stalin bahkan tak mengindahkan peringatan diplomat asing atau agennya sendiri.

Sementara itu, Hitler dengan arogannya percaya bahwa perang akan berlangsung tidak lebih dari tiga bulan, di mana pasukannya tak membawa pakaian musim dingin.

Meskipun ada keberhasilan awal Jerman, Tentara Merah tak menyerah.

“(Tanggal) 22 Juni 1941 adalah peristiwa 11 September dalam sejarah Rusia,” kata Wood.

“Ini adalah saat Rusia merasa diserang secara besar-besaran oleh negara yang telah menyatakan bahwa semua orang Slavia kurang dari manusia. Ini adalah perang eksistensial bagi Rusia.”

Tanah Rusia akan digunakan sebagai Lebensraum atau "ruang hidup" bagi pemukim Jerman.

Pasukan Wehrmacht diberikan izin bebas untuk melakukan eksekusi massal terhadap tawanan perang, sementara Schutzstaffel (SS) melakukan kekejaman terhadap warga sipil Soviet, terutama yang berasal dari Yahudi, atas rencana genosida Hitler untuk “solusi akhir”.

Selama invasi Kharkiv di Ukraina, SS membantai 15.000 orang Yahudi Ukraina.

Sementara itu, lebih dari satu juta warga sipil tewas dalam pengepungan Leningrad tahun 1941-44, yang dialami oleh keluarga Putin sendiri.

Putin telah mengungkapkan kakak laki-lakinya meninggal karena difteri, sementara ayahnya bertugas di regu sabotase dan terluka.

Tetapi, pada 1943, kemajuan cepat Jerman runtuh di bawah beban musim dingin Rusia yang sengit dan gerilyawan partisan.

Mereka kehilangan pertempuran penting seperti Stalingrad, salah satu bentrokan paling mematikan dalam perang di mana Tentara ke-6 Jenderal Paulus tewas dalam ribuan karena kelaparan, dingin, dan tembakan Rusia.

Serangan balik Tentara Merah mendorong Jerman kembali melalui Polandia, dan pada Mei 1945, tentara Rusia mengibarkan bendera merah di atas Reichstag.

Baca juga: Rusia akan Terbangkan Pesawat Kiamat di Hari Kemenangan 9 Mei, Beri Peringatan Keras untuk Barat!

Pada Senin, 9 Mei besok, ribuan tentara, tank, dan kendaraan militer akan berbaris melalui Lapangan Merah Moskow, Rusia.

Sementara, jet tempur menderu di atas kepala, sebagai bagian dari parade Hari Kemenangan tahunan.

Hari Kemenangan esok akan menandai peringatan 77 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Putin Disebut akan Memanfaatkan Momen Hari Kemenangan untuk Menyatakan Perang Total"

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved