Sebanyak 21 Kasus yang Diduga Hepatitis Akut Ditemukan di Jakarta, Lima Meninggal di 3 Provinsi
Sebanyak 21 kasus yang diduga hepatitis akut ditemukan di Jakarta hingga Rabu (11/5/2022).
TRIBUNBANTEN.COM - Sebanyak 21 kasus yang diduga hepatitis akut ditemukan di Jakarta hingga Rabu (11/5/2022).
"Data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait hepatitis akut, meski demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiolog," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Melansir dari Kompas.com, Juru Bicara Kementrian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, 5 pasien meninggal dunia dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatra Barat.
Sementara itu, pasien lainnya masih dalam perawatan.
Baca juga: Khawatir Mewabah, Pemerintah Diminta untuk Edarkan Surat ke Sekolah Terkait Kasus Hepatitis Akut
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan cara mencegah hepatitis akut, salah satuya dengan menjaga kebersihan diri.
"Virus ini menularnya lewat asupan makanan yang lewat mulut, jadi kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita, kan ini menyerang banyak di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun, itu bersih," ujar Menkes dalam keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (09/05/2022), dikutip dari setkab.go.id.
Gejala Awal Penyakit Hepatitis Akut
- Mual
- Muntah
Iklan untuk Anda: Lakukan kebiasaan ini, tekan Diabetes!
Advertisement by
- Sakit perut
- Diare
- Kadang disertai demam ringan
- Gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.
Baca juga: Kemenkes Ingatkan Masyarakat Soal Pencegahan Hepatitis Akut, Hindari Bergantian Alat Makan yang Sama
Menkes meminta agar para orang tua untuk segera memeriksakan anak dengan gejala tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.
"Kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam nah itu dicek SGPT- SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. SGPT-SGOT normalnya di level 30-an, kalau sudah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat," ujarnya.