Kabur dari Ponpes di Banten, Kakak Beradik Akui Rindu Orang Tua, Nekat Pulang dengan Modal Rp 6 Ribu

Kakak beradik kabur dari pesantren di Banten, nekat hanya bawa uang Rp 6 ribu untuk modal pulang ke Lampung

Editor: Anisa Nurhaliza
istimewa
Dua bocah kabur dari pondok pesantren di Banten 

TRIBUNBANTEN.COM - Kakak beradik kabur saat sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren yang berada di Banten.

Kakak beradik itu bernama Imam (7) dan Reyhan (10).

Diketahui, kedua anak itu terpaksa kabur dari Pondok Pesantren di Banten lantaran mengaku rindu dengan orang tua mereka.

Hal itu diketahui saat video kedua bocah laki-laki itu ramai di media sosial.

Dalam video tersebut, kakak beradik itu terlihat kebingungan saat berada d kanor polisi.

Mereka juga menjelaskan bahwa baru saja kabur dari pondok pesantren lantaran rindu dengan orang tuanya yang berlokasi di Lampung.

Baca juga: Puluhan Rumah dan Pondok Pesantren di Cikande Rusak Setelah Diterjang Hujan Lebat dan Angin Kencang

Diektahui, Imam dan Reyhan sedang melangsungkan pendidikan di Pondok Pesantren El Rabani, Rangkasbitung, Serang, Banten.

Kakak beradik itu sedang menimpa ilmu di pondok pesantren selama kurang lebih satu tahun.

KSKP Pelabuhan Bahauheni AKP Ridho Rafika pun turut mengunggah kondisi kakak beradik itu melalui Facebook pada Sabtu (28/5/2022).

Dalam postingan di akun Facebook-nya, terdapat tiga video dan satu foto.

"Rumahnya di mana? Apa nama kampungnya?" tanya seorang laki-laki dalam video tersebut.

Seorang bocah tersebut menjawab tinggal di Way Huwi, Lampung Selatan.

"Dekat polsek. Nama kampungnya Way Huwi. Kalau tempat sekolahnya di Campang Raya," kata bocah itu.

Lelaki dalam video itu kembali bertanya.

"Kamu orang ini di mana mondoknya? Nama kamu siapa? Nama orangtuamu?" ujarnya.

Baca juga: SKH Negeri 01 Lebak Gelar Pesantren Ramadan: Ajarkan Praktek Salat dan Baca Tulis Al-Quran

Kakak beradik kabur dari pesantren di Banten lantaran rindu dengan orang tua
Kakak beradik kabur dari pesantren di Banten lantaran rindu dengan orang tua (Tangkap layar)

"Di Serang. Nama saya Reihan. Nama orangtua saya Dede," jawab bocah yang duduk di belakang.

"Kalau kamu namanya siapa?" tanya lelaki itu kepada bocah yang duduk di depan.

"Nama saya Imam. Kami dari Rangkas Bitung. Enggak mau mondok lagi," tegasnya.

Kepala KSKP Bakauheni AKP Ridho Rafika mengungkapkan, kakak beradik ini tiba di kantornya sore hari.

"Hari ini kami akan antarkan mereka kembali ke rumahnya," kata Ridho, Minggu (29/5/2022).

Tangis Keluarga, Sambut 2 Bocah Ditemukan Bingung di Kapal Merak Bakauheni

Wujudkan jiwaku penolong, peribahasa itulah yang pantas disematkan kepada pihak kepolisian di KSKP Bakauheni.

Sebab, KSKP Bakauheni telah mengantarkan pulang dua bocah yang kabur dari Pondok Pesantren (Ponpes) El Rabani, Rangkas Bitung, Serang, Banten.

Kedua bocah yang dihantar KSKP Bakauheni tersebut merupakan kakak beradik bernama Reyhan (10) dan Imam (7).

Kepala KSKP Bakauheni AKP Ridho Rafika mengatakan pihaknya telah mengantar kedua bocah tersebut ke rumahnya.

"Hari ini keduanya kita antar pulang ke rumahnya," kata Ridho, Minggu (29/5/2022).

Kedua bocah tersebut diantar oleh Bripda Putra Souka Satria dan Bripka Rio Kusbiantoro dari KSKP Bakauheni, sekitar pukul 13.00 wib.

Kedatangan kedua bocah tersebut disambut tangis dan haru oleh tetangga dan juga keluarga.

Bripda Putra Souka Satria mengatakan pihaknya telah mengantarkan kedua bocah tersebut pulang ke rumahnya.

Baca juga: Cerita Pemudik Naik Kapal dari Pelabuhan Panjang ke Ciwandan, Aisah: Perjalanan Aman dan Tenang!

Souka menceritakan terkait kedatangan kedua bocah tersebut di KSKP Bakauheni

"Pada 28 Mei 2022 datang ke polsek KSKP Bakauheni Pak Andi, dari KMP Nusantara. Dia membawa dua orang anak laki-laki, bernama Reyhan (10) dan juga Imam (7). Setelah ditanya-tanya memang kedua anak ini si Imam dan si Reyhan posisinya di atas kapal itu juga sedang kebingungan," katanya

"Saat ditanya-tanya oleh pihak kapal, mereka mengaku kabur dari Pondok Pesantren di daerah Rangkas Bitung," ujarnya

Souka mengatakan dari pihak kapal kemudian membawa kedua anak ke KSKP Bakauheni.

"Upaya yang kita lakukan mula-mulanya kita tanyakan terlebih dahulu. Atas nama siapa. Kampung halamannya dimana. Terus tanya alasannya kenapa pulang ke Lampung," katanya

"Kalau alasan dari kedua bocah itu mereka kangen dengan orangtuanya. Karena selama ini mereka tinggal di ponpes di daerah Rangkas. Sudah dua tahun mereka tidak pulang. Lantas mereka ingin pulang untuk ketemu orangtuanya," jelasnya.

Souka menambahkan lalu pihaknya berusaha mencari tahu alamat tempat tinggal dari dua bocah yang kabur tersebut.

"Upaya kita untuk memulangkan bocah tersebut. yang pertama kita hubungi dulu pihak pondok apakah benar bocah tersebut berasal dari situ," katanya

"Setelah itu kita tanyakan kepada bocah tersebut dimana alamat mereka tinggal. Salah seorang berkata rumahnya itu di dekat Pasar Way Kandis. Lalu kita coba kontak bhabinkamtibmas di sini untuk mencari alamat rumah bocah tersebut. Dan benar kedua anak tersebut benar tinggal di daerah sini. Kemudian hari ini kita antarkan mereka ke sini," jelasnya.

Kisah Dua Bocah Nekat Tempuh Perjalanan Banten-Lampung, Pegang Uang Cuma Rp 6 Ribu

Rindu orang tua, dua bocah usia tujuh dan 10 tahun nekat menempuh perjalanan dari Banten ke Lampung.

Keduanya Reyhan (10) dan Imam (7) di Banten, kurang lebih setahun tidak bertemu orang tuanya di Lampung.

Selama kurun waktu itu, Reyhan dan Imam berada di Pondok Pesantren El Rabani Rangkas Bitung, Serang, Banten.

Orang tuanya tinggal di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Mereka tidak kuasa menahan rindu, sehingga kabur dari Pondok Pesantren.

Dua bocah ini melakukan perjalanan menggunakan kereta api, kemudian naik kapal penyeberangan Merak Bakauheni.

Keduanya hanya memegang uang Rp 6000.

Hingga kedua anak ini ditemukan kebingungan di kapal penyeberangan Merak Bakauheni. Yakni di KMP Nusantara.

Baca juga: Cerita Pemburu Koin di Pelabuhan Merak, demi Alasan Ekonomi Tak Takut Menyelam

Beruntung awak kapal langsung mengantar keduanya ke KSKP Bakauheni.

"Pada 28 Mei 2022 datang ke polsek KSKP Bakauheni Pak Andi, dari KMP Nusantara. Dia membawa dua orang anak laki-laki, bernama Reyhan (10) dan juga Imam (7)," kata Kepala KSKP Bakauheni AKP Ridho Rafika, Minggu (29/5/2022).

"Setelah ditanya-tanya memang kedua anak ini, si Imam dan si Reyhan, ini posisinya di atas kapal, itu juga sedang kebingungan," imbunya.

Dilanjutkan Ridho, kedua bocah tersebut telah diantarkan ke rumahnya di Perumahan Bougenvil, Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.

Kedua bocah tersebut diantar pulang oleh Bripda Putra Souka Satria dan Bripka Rio Kusbiantoro dari KSKP Bakauheni, sekitar pukul 13.00 WIB.

Kedatangan dua bocah tersebut disambut tangis dan haru oleh tetangga dan juga keluarga.

Kabur Naik Kereta dan Kapal

Bripda Putra Souka Satria mengatakan, ketika kabur dari ponpes kedua bocah tersebut hanya memegang uang Rp 6.000.

"Pas kita tanya-tanya pas pergi dari sana mereka megang duit apa nggak. Katanya pegang. Cuma Rp 6 ribu," kata Souka, Minggu (29/5/2022)

"Ketika ditanya mereka ngomong sempat naik kereta. Sampai tahu harganya, Rp 3 ribu per orang. Terus sempat naik kapal juga. Untungnya pihak kapal sadar, dan langsung membawa mereka ke kantor. Jadi mereka nggak bayar," jelasnya.

Souka mengatakan kedua bocah tersebut rajin.

"Mereka ini baik-baik dan rajin juga loh. Jadi selama di kantor mereka itu bersih-bersih mushola. Salad juga tepat waktu. Kita sediakan tempat tidur yang layak, ada kasur dan ac mereka memilih tidur di dalam mushola beralaskan karpet aja," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rindu Orangtua, Kakak Beradik Kabur dari Ponpes di Banten, Naik Kereta dan Kapal Modal Rp 6 Ribu,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved