Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 33: Siapakah yang Menerapkan Tanam Paksa Itu?

Siapakah yang menerapkan tanam paksa itu? Kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33.

Editor: Vega Dhini
Freepik.com/tirachardz
Ilustrasi - Siswa belajar di rumah didampingi orangtua. 

TRIBUNBANTEN.COM - Siapakah yang menerapkan tanam paksa itu?

Pertanyaan di atas merupakan materi kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33.

Materi kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33 termasuk dalam Pembelajaran 3 Subtema 1 tentang Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Ilustrasi - Anak perempuan belajar.
Ilustrasi - Anak perempuan belajar. (Freepik.com)

Kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33 ditujukan bagi orangtua untuk membimbing proses belajar anak.

Diharapkan orangtua bisa membimbing kegiatan belajar anak di rumah dengan semangat.

Rangkuman kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33 hanya sebagai panduan, jawaban dari setiap soal tidak terpaku dari kunci jawaban ini.

Diharapkan siswa bisa mencari jawaban sendiri dari setiap soal yang disajikan.

Pada materi kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33 siswa diminta mendiskusikan.

Simak pembahasan kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33 selengkapnya berikut ini.

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 5 Halaman 60 - 61: Apa yang Dimaksud Aliran Energi pada Sebuah Rantai Makanan?

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 4 SD Halaman 18 19: Membedakan Nada Tinggi dan Nada Rendah pada Lagu

Kunci jawaban Tema 7 Kelas 5 SD/MI halaman 33

Siapakah yang menerapkan tanam paksa itu?

Jawaban: Pemerintah kolonial Belanda

Ayo Membaca

Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda

Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.

Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.

Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai
sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.

Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.

Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pendidikan (edukasi).
b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak. Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(TribunPadang.com)

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Siapakah yang Menerapkan Tanam Paksa Itu?

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved